Muna L, Astirin OP, Sugiyarto. 2010. Uji teratogenik ekstrak Pandanus conoideus varietas buah kuning terhadap
perkembangan embrio tikus putih (Rattus norvegicus). Nusantara Bioscience 2: 126-134. Penelitian ini betujuan untuk mengkaji
pengaruh pemberian ekstrak Pandanus conoideus Lam. var. buah kuning terhadap persentase fetus hidup, kematian intrauterus, berat
dan panjang fetus, keadaan morfologi fetus, serta struktur skeleton fetus tikus putih. Dalam penelitian ini digunakan 25 tikus bunting
yang dibagi menjadi lima kelompok secara acak, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor tikus. Setiap kelompok diberi
dosis yang berbeda. P1 (kontrol) diberi 1 mL minyak wijen, P2, P3, P4 dan P5 diberi ekstrak masing-masing: 0,02 mL, 0,04 mL, 0,08
mL dan 0,16 mL. Ekstrak tersebut diberikan secara oral pada kebuntingan hari ke 5 sampai hari ke 17 (fase organogenesis). Pengamatan
dilakukan pada hari ke 18 dengan cara bedah sesar untuk mengambil fetus dari uterus. Morfologi fetus diamati setelah fetus dikeluarkan
dari uterus, sedangkan untuk pengamatan struktur skeleton dibuat preparat wholemount dengan pewarnaan ganda Alcian blue dan
Allizarin Red-S. Hasil percobaan dianalisis dengan ANAVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tidak
berpengaruh terhadap persentase fetus hidup, kematian intrauterus, serta berat dan panjang fetus (P≥0,05). Pemberian ekstrak pada
induk mengakibatkan kecacatan skeleton (lordosis) fetus pada dosis 0,16 mL dan menghambat osifikasi fetus.
Kata kunci: Pandanus conoideus var. buah kuning, teratogenik, tikus putih