research

WAYANG WONG TEJAKULA SEBAGAI SUMBER CERITA DALAM KARYA ANGGADA MADA

Abstract

bentuk karya seni pertunjukan tradisional Bali di Desa Tejakula yang tetap eksis mengetengahkan epos Ramayana dalam penyajian berupaWayang Wong. Wayang Wong merupakan drama tari bertopeng yang menggunakan dialog bahasa kawi yang selalu menampilkan wiracita Ramayana. Semua pelaku (pemegang peran) dalam wayang wong parwa (kecuali penakawan-penakawan) tidak memakai tapel,sedangkan Wayang Wong Ramayana sebaliknya semua memakai tapel. Bentuk karya koreografi ini disesuaikan mengikuti kondisi lingkungan di pantai. Penonton bebas berdiri,duduk atau berpindah-pindah menyesuaikan diri mengikuti alur koreografi yang di pergunakan oleh penari. Hal semacam ini belum pernah dilakukan dalam seni sekuler. Pola-pola gerak yang dipergunakan masih memakai gerak primer/ baku gaya tejakula.karya ini dibuat sebuah inovasi dengan revitalisasi pada bentuk dan pakem/scenario Ramayana yang menyelipkan budaya dan tradisi entung-entungan api dan magibung ke dalam koreografinya

    Similar works