Saat ini banyak usaha jasa laundry masih menggunakan sistem manual sehingga
kesulitan dalam pengumpulan data-data transaksi laundry. Contoh dalam sistem manual
tersebut adalah pada saat pelanggan melakukan order masih digunakan pencatatan manual
dengan cara dicatat pakaian yang diorder oleh pelanggan di nota order dengan bantuan alat
tulis. Pada saat akhir bulan untuk laporan keuangan, pemilik jasa laundry harus mengumpulkan
nota-nota order transaksi. Selain itu juga, jika terjadi order laundry yang banyak pemilik usaha
jasa laundry akan kesulitan dalam pengendalian order pakaian dengan status baru masuk,
dalam pengerjaan dan selesai laundry. Untuk itu pemilik jasa layanan laundry membutuhkan
suatu sistem yang terkomputerisasi agar kegiatan operasional dapat dijalankan, selain itu juga
alur keluar masuknya keuangan pada jasa layanan laundry, selain itu juga dibutuhkan untuk
pengendalian keuangan usaha tersebut.
Proses pencatatan akan dilakukan oleh kasir yang telah disediakan pada sistem
informasi laundry, saat pelanggan order pakaian kotor yang akan dilaundrykan. Pemesanan
order pakaian kotor dapat dipilih diantaranya order per item atau per kilo dan juga setelah
pemesanan tersebut dapat dipilih cara pencuciannya berjasarkan jenis laundry dan waktu yang
dibutuhkan. Pada saat pengerjaan, tahap proses dapat dilakukan update sampai dengan
penempatan kedalam rak. Sistem informasi laundry juga memiliki layanan laporan keuangan
laundry dapat dibagi menjadi harian, bulanan dan tahunan.
Sistem informasi manajemen laundry dirancang dan dibangun untuk membantu dalam
kegiatan operasional setiap harinya kepada pegawai laundry. Isi dari laporan keuangan
diantaranya pemasukkan dan pengeluaran. Pada data keuangan pemasukkan berdasarkan
pemesanan jasa laundry yang dilakukan oleh pelanggan dan pada data keuangan pengeluaran
berdasarkan pembelian yang dilakukan oleh jasa usaha laundry dalam operasional setiap
harinya.
Keywords : Laundry, Keuangan, Sistem Informas