Ketersediaan limbah kulit cokelat dapat diperoleh secara kontinyu dan melimpah, merupakan salah
satu limbah yang kurang dimanfaatkan. Kulit cokelat hanya digunakan sebagai makanan ternak.
Tetapi kulit cokelat mempunyai kadar selulosa dan glukosa yang dapat digunakan sebagai salah satu
bahan penghasil ethanol. Penelitian produksi bioethanol dari kulit buah cokelat bertujuan untuk
mencari bahan baku alternatif bioethanol. Dalam penelitian produksi bioethanol dari kulit cokelat
dilakukan proses hidrolisis pada kondisi tetap : suhu 30 oC, air 700 ml, waktu hidrolisis 1 hari dan
kondisi berubah: berat kulit cokelat 25, 30, 35, 40, 45, (gram), larutan HCl sampai pH 1, 2, 3, 4, 5.
Kemudian dilanjutkan proses fermentasi pada kondisi tetap: suhu 30 oC ; pH 4,5 ; volume fermentasi
200 ml ; starter 10 % dan kondisi berubah: waktu fermentasi 2, 3, 4, 5, 6, 7 (hari). Dari penelitian
produksi bioethanol dari kulit cokelat diperoleh hasil, pada proses hidrolisis kadar glukosa yang
terbaik 25,5 %, berat kulit cokelat 25 gram. Pada proses fermentasi kondisi terbaik dengan starter
Saccharomyces Cerevisiae 10 % selama 6 hari, menghasilkan bioethanol sebesar 10,90 % dan kadar
glukosa sisa 1,05 %