research

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN REMAJA DALAM MEMAHAMI RESIKO SEKS PRA NIKAH DI SURABAYA (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Orang Tua Dan Remaja Dalam Memahami Resiko Seks Pra Nikah Di Surabaya)

Abstract

Komunikasi adalah inti dari semua perhubungan dimana ada masyarakat yang melakukan hubungan sosial disitu ada kegiatan komunikasi. Tanggung jawab orang tua adalah mendidik anak,maka komunikasi yang berlangsung bernilai pendidikan yang mengandung norma agama, akhlak, sosial, etika, estetika dan moral. Komunikasi dalam keluarga mengandung dua fungsi yaitu fungsi sosial dan cultural. Tanpa komunikasi, kehidupan keluarga akan terasa kosong dan berakibat kerawanan hubungan antara anggota keluarga. Oleh karena itu komunikasi antar keluarga perlu dibangun secara harmonis dalam rangka membangun pendidikan yang baik dalam keluarga. Beberapa teori yang digunakan dalam penilitian ini diantaranya adalah keluarga, pola komunikasi, remaja dan hamil diluar nikah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kualitatif. Yang menjadi bagian dari penelitian ini adalah remaja usia 16-21 tahun yang melakukan hubungan seks pra nikah, orang tua remaja yang melakukan yang melakukan hubungan seks pra nikah, remaja usia 16-21 tahun yang tidak melakukan hubungan seks pranikah dan orang tua remaja yang tidak melakukan hubungan seks pra nikah. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui konservasi, interview dan studi literature. Analisis data menggunakan indepth interview. Berdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa keluarga pertama menggunakan pola keseimbangan terbalik, keluarga kedua menggunakan pola keseimbangan, keluarga ketiga menggunakan pola keseimbangan, pola keempat menggunakan pola monopoli, keluarga kelima menggunakan pola keseimbangan, keluarga keenam menggunakan pola pemisah tidak seimbang, keluarga ketujuh menggunakan pola komunikasi keseimbangan, keluarga kedelapan menggunakan pola keseimbangan, keluarga kesembilan menggunakan pola keseimbangan, keluarga kesepuluh menggunakan pola keseimbangan, keluarga kesebelas menggunakan pola keseimbangan serta keluarga ke dua belas juga menggunakan pola keseimbangan. Saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah Orang tua harus berperan aktif dalam melakukan kedekatan dengan anak baik ibu atau pun ayah agar dapat mengetahui rutinitas anak dan dapat mengontrol anak remajanya untuk tidal melakukan hal – hal yang bersifat negative. Sesibuk – sibuknya orang tua dalam bekerja seharusnya ada waktu luang untuk anaknya supaya bisa mengetahui keluh kesah anak dan dapat saling mengerti satu sama lain. Memberi kebebasan untuk anak memang perlu dan orang tua harus selalu memberi arahan dan mengontrol anak remajanya. Kebebasan diberikan tidak sepenuhnya agar anak tidak salah menggunakan kepercayaan orang tua

    Similar works