Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman untuk tegak dan tumbuh. Tanah yang produktif adalah tanah yang dapat menyediakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman seperti ketersediaan air, temperatur, aerasi dan struktur yang baik disamping sebagai penyedia unsur hara. Ketersediaan air dan bahan organik yang rendah merupakan masalah pada tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Perubahan sifat fisika Entisol Guntarano sebagai pengaruh perlakuan interval pemberian air, pelumpuran dan pengapuran. Tempat pelaksanaan penelitian di Rumah Kaca dan untuk analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Ilmu tanah Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Universitas Tadulako, Palu. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret 2012 sampai September 2012. Bahan-bahan yang digunakan adalah tanahdari Desa Guntarano, Kecamatan Tana Ntovea. Benih bawang merah lokal palu, Pupuk urea 0,5 g pot-1 dan sejumlah zat-zat kimia di laboratorium. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi cangkul, ayakan, pot, loyang, benang, label, spidol, penetrometer, mistar, alat tulis menulis serta seperangkat alat-alat laboraturium. Penelitian rumah kaca ini menggunakan rancangan petak terbagi terpecah (split-split plot design) pola faktorial dengan tiga perlakuan yaitu pelumpuran, pengapuran dan interval pemberian air. Berdasarkan hasil Perlakuan pelumpuran 2 kali dengan pemberian kapur satu kali setara 50 g pot-1 memperoleh nilai tertinggi pada pengamatan bulk density yaitu 1,427 (kg dm-3), Perlakuan interval pemberian air 2 hari tanpa pelumpuran memperoleh nilai tertinggi pada pengamatan konduktifitas hidrolik yaitu 10,332 (cm jam-1)