research

Struktur Geologi di Perairan Pulau Buton Selatan

Abstract

Penelitian geofisika dengan metode seismik pantul dangkal dilakukan di perairan Pulau Buton bagian selatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kondisi geologi di bawah permukaan dasar laut. Dari data rekaman seismik diinterpretasikan bahwa stratigrafi seismik dibagi menjadi dua runtunan yaitu runtunan A dan B. Bila disebandingkan dengan geologi daratnya maka runtunan A termasuk dalam Formasi Wapulaka yang berumur Tersier dan runtunan B termasuk Formasi Sampolakosa yang berumur Kuater. Data rekaman tersebut juga menunjukkan adanya beberapa struktur geologi seperti sesar, lipatan, dan pengangkatan. Diduga struktur geologi tersebut berkembang dengan masih aktifnya proses tektonik hingga sekarang. Implikasi aktifnya tektonik ini dapat memperkaya dan meningkatkan potensi sumberdaya alam yang ada seperti migas dan aspal. Kata kunci seismik pantul dangkal, struktur geologi, tektonik, Perairan Pulau Buton. Geophysical research with shallow reflection seismic method carried out in the waters of the southern part of Buton Island. The aim of research is to determine the geological conditions under the sea floor. Data from seismic recordings interpreted that seismic stratigraphy is divided into two sequences, that are sequence A and B. Ifthe land geology to be compared then the sequence A is Wapulaka Formation which is Tertiary age and sequence B is Sampolakosa Formation which is Kuarter age. The recording data also indicated a number of geological structures such as faults, folds, and uplift. It was alleged that the geological structure is developing with tectonic processes are still active until now. The implications of the active tectonic can enrich and enhance the existing natural resources such as oil and gas, and bitumen

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 18/04/2018