Gerabah
atau
getak
merupakan kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang
kemudian dibakar dan dibentuk menjadi
berbagai keperluan rumah tangga
ataupun sebagai dekorasi ruangan, salah satu tempat membuat gerabah ada di desa
Karanganyar, kecamatan Kandanghaur, kabupaten Indramayu. Kondisi pengrajin
gerabah di karanganyar hampir punah, pengrajin tinggal sedikit dan su
dah tua.
Mereka adalah generasi terakhir yang bisa membuat gerabah, setiap tahun
jumlahnya berkurang karena pensiun atau meninggal. Hal ini di sebabkan oleh
ma
salah yang paling krusial yaitu
tidak adanya penerus pengrajin gerabah.
Selanjutnya yang menjadik
an ini layak di jadikan penelitian adalah karena
gerabah ini masih sangat laku tapi pembuatnya sedikit, tentu sangat disayangkan
jika hal ini terus terjadi.
Tujuan penelitian ini adalah
bagaimana agar produksi
gerabah tetap berlanjut dan bagaimana agar gen
erasi muda tertarik melestarikan
serta memproduksi gerabah. Dari hasil
penelitian
muncul solusi
kampanye sosial
berupa ajakan untuk mengenal tentang gerabah dan melakukan pelatihan gerabah
agar
generasi muda mau menjadi pengrajin gerabah, minimal menjadika
n sebagai
pekerjaan sampingan
.
Tahapan kampanye menggunakan m
odel
AISAS
(
Attention,
Interest, Search, Action, Share
)
karena yang di kampanyekan adalah sebuah
produk, jika pengrajinya meningkat pesat maka penjualanya juga harus meningkat
disinilah tahap akhir (share di perlukan).
Kesimpulan d
ari data yang di peroleh
peneliti sebenarnya ada
beberapa pemuda yang mau menjad
i pengrajin gerabah,
apalagi saat mengetahui bahwa pendapatan pengrajin gerabah itu besar, jumlah
pemuda yang ingin men
jadi pengrajin gerabah meningka
. Maka dari itu dalam
mewujudkan penelitian regenerasi pengrajin gerabah ini menggunakan kampanye
sosial d
engan pendekatan ekonomi.
Kata Kunci: Gerabah,
pelestarian
, pelatihan,
pengrajin
,
ekonomi