REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM KONSEP PAMALI BAHASA SUNDA SEBAGAI PEMBENTUKAN KULTUR PENUTUR BAHASA INDONESIA (KAJIAN ETNOSEMANTIK)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karakter masyarakat Sunda yang sangat menjunjung tinggi nilai pandangan hidup sebagai alat kontrol dalam berpikir dan berperilaku. Salah satunya, upaya penempatan representasi peran dan posisi seseorang tersebut terjadi di lingkungan masyarakat Soreang, Kabupaten Bandung. Penelitian ini betujuan mengklasifikasikan dan mendeskripsikan konsep pamali bahasa Sunda, mendeskripsikan fungsi dan nilai kearifan dari konsep pamali bahasa Sunda, dan mendeskripsikan pembentukan kultur representasi perempuan dalam konsep pamali bahasa Sunda pada penutur bahasa Indonesia yang memiliki latar belakang bahasa pertamanya bahasa Sunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnosemantik serta metode etnografi komunikasi dalam penjaringan data sebagai bagian dari kajian etnolinguistik. Hasil penelitian ini menemukan enam hal, yaitu (1) konsep pamali masyarakat Soreang memang mewakili dua belas kategori, yaitu kehamilan, kelahiran, masa anak-anak, pekerjaan rumah, pekerjaan/profesi, hubungan sosial, perjodohan, kematian, perilaku, kehidupan rumah tangga, alam gaib, dan religi/agama, (2) semua ungkapan konsep pamali termasuk ungkapan imperatif yang ditunjukkan dengan keberadaan leksikon ulah dan entong, (3) konsep pamali memiliki fungsi sosial, individu, pendidikan, dan keagamaan, (4) konsep pamali mengandung nilai kearifan lokal harmonisasi antarmasyarakat, Tuhan, dan alam, (5) masyarakat Soreang, Kabupaten Bandung sangat memiliki pengalaman, pengetahuan, perasaan, dan menaruh harapan terhadap konsep pamali bahasa Sunda, dan (6) berdasarkan konsep representasi, perempuan mengungguli representasi laki-laki dalam konsep pamali. Dibandingkan laki-laki, perempuan memiliki peranan dan posisi khusus di dalam pandangan masyarakat Sunda. Hal tersebut ditunjukkan dengan keberadaan ungkapan pamali khusus perempuan. Oleh sebab itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesadaran bahwa keberadaan bahasa sebagai produk budaya dapat menjadi cerminan sebuah perbendaharaan ilmu pengetahuan dan kebudayaan suatu masyaraka

    Similar works