PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENURUNAN H2S DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ARANG AKTIF DAN ZEOLIT PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DI BPTIK-LIK KABUPATEN MAGETAN
Industri penyamakan kulit merupakan industri yang mengolah kulit mentah (hides dan atau skin menjadi kulit tersamak leather dengan menggunakan bahan penyamak. Kadar sulfida (sebagai H2S pada limbah cair BPTIK-LIK adalah sebesar 5,36 mg/l, dimana kadar sulfida (sebagai H2S menurut Kep.Gub Jawa Timur No.45 Tahun 2002 adalah 0,8 mg/l. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan efektivitas penurunan H2S dengan menggunakan media arang aktif dan zeolit pada limbah cair industri penyamakan kulit di BPTIK-LIK Kabupaten Magetan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian true eksperimental. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan uji one way anova dengan taraf signifikansi 95 %. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar H2S setelah perlakuan dengan media arang aktif dan zeolit. Kadar H2S air limbah sebelum melalui media arang aktif dan zeolit yaitu sebesar 1,014 mg/l, setelah melewati kontrol rata-rata 0,995 mg/l sehingga terjadi penurunan sebesar 0,019 mg/l. Setelah melewati media arang aktif diameter 0,3 mm adalah 0,665 mg/l,diameter 0,25 mm rata-rata adalah 0,703 mg/l dan diameter 0,18 mm rata-rata adalah 0,695 mg/l. Sedangkan kadar H2S setelah melewati media zeolit diameter 0,30 mm adalah rata-rata 0,797 mg/l, diameter 0,25 mm rata-rata adalah 0,785 mg/l dan diameter 0,18 mm rata-rata adalah 0,762 mg/l. Dari uji statistik one way anova didapatkan ada perbedaan yang signifikan pada a=0,05, antara kadar H2S sebelum dan sesudah melalui media arang aktif dan zeolit dengan pvalue= 0,0001. Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan pada a=0.05, antara kadar H2S sesudah melalui media arang aktif dan zeolit dengan pvalue = 0.893. Penelitian ini masih perlu diketahui kualitas dan jenis arang aktif dan zeolit dalam menurunkan karakteristik air limbah selain gas H2S.
Kata Kunci: Kadar H2S, arang aktif, zeolit
THE DIFFERENCE OF H2S DEGRADATION EFFECTIVENESS BY USING ACTIVE CHARCOAL AND ZEOLITE MEDIA IN WASTE WATER OF LEATHER TANNING INDUSTRY AT BPTIK-LIK MAGETAN REGENCY
Leather tanning represents industry which manufactured raw leather(hides and or skin) become husk tanned (leather) by using tanner substance. sulfide concentration (as H2S)according to decision of Governor East Java No.45 year 2002 is 0,8 mg/l. This research aim to determine the difference of H2S degradation effectiveness by using active charcoal media and zeolite of liquid waste at leather tanning industrial in BPTIK-LIK Magetan Regency. Research type before and after design. Analyze data used to test hypothesis is by one way anova test with significant level is 95 %. Research result show the axistence of H2S concentration degradation after treatment with active charcoal media and the zeolite. H2S concentration of liquid waste before through active charcoal media and the zeolite that is equal to 1,014 mg/l, after through average control 0,995 mg/l so that occured the degradation equal to 0.019 mg/l. After through active charcoal media of diametre 0,3 mm average is 0,665 mg/l, diametre 0,25 mm average is 0,703 mg/l and diametre 0,18 mm average 0,695 mg/l. While H2S concentration after through diametre zeolite media 0,30 mm average is 0,797 mg/l, diametre 0,25 mm aof average is 0,785 mg/l and diametre 0,18 mm of average 0,786 mg/l. From one way anova statistical test got the difference which significant of a=0,05 between H2S concentration before and hereafter through filter of active charcoal and the zeolite by pvalue=0,0001. But there no difference which significant of a=0,05, between H2S concentration hereafter through active charcoal media and the zeolite by pvalue=0,893. This research still necessarily to determine quality and type of active charcoal and zeolite in degrading liquid waste characteristic besides gas H2S.
Keyword : H2S Concentration, active charcoal, zeolit