LATAR BELAKANG
Kualitas hidup adalah kualitas yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari tiap
individu, yaitu suatu penilaian atas kesejahteraan mereka atau ketiadaannya.
Penuaan merupakan masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan. Penurunan
performa fungsional dan meningkatnya risiko jatuh seringkali ditemukan pada
proses penuaan. Rendahnya tingkat kesehatan individu dapat mempengaruhi
kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan risiko
jatuh dan performa fungsional terhadap kualitas hidup lansia.
METODE
Desain penelitian yang dipilih adalah observasional analitik dengan pendekatan
studi potong silang yang diikuti 124 lansia pada tiga Pusaka Jakarta Pusat.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Kualitas
hidup dinilai dengan kuesioner SF-12. Faktor risiko jatuh dinilai dengan
wawancara menggunakan kuesioner Johns Hopkins. Performa fungsional dinilai
dengan uji The Timed Up and Go (TUG). Analisis data menggunakan program
SPSS versi 23 for Macintosh dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
HASIL
Dari 124 responden, 43,5% lansia mengalami penurunan kualitas hidup. Sebanyak
64,5% lansia memiliki risiko jatuh sedang. Dan terdapat 57,7% lansia mengalami
penurunan performa fungsional. Terdapat hubungan yang bermakna secara
statistik antara risiko jatuh dengan kualitas hidup terhadap lansia (p = 0,020).
Selain itu juga terdapat hubungan yang bermakna antara performa fungsional
dengan kualitas hidup terhadap lansia (p = 0,020).
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara risiko jatuh dan performa
fungsional dengan kualitas hidup terhadap lansia