Pembentukan DMA adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat kehilangan air fisik. Suatu kota dapat mempunyai ratusan DMA. DMA merupakan singkatan dari district metered area. Hal tersebut berarti bahwa suatu DMA adalah suatu wilayah atau area yang dibatasi oleh satu atau beberapa meter air. Air total yang masuk ke area tersebut hanya dicatat oleh meter air DMA yang bersangkutan. Daerah yang dibatasi tersebut adalah daerah yang tertutup. Antara satu DMA dan DMA lain tidak mempunyai hubungan. Sehingga, kehilangan air dapat diketahui lebih spesifik untuk masing-masing DMA. Pembacaan meter air pelanggan setiap satu bulan sekali dilakukan bersamaan dengan pembacaan meter air utama yang ada di masing-masing DMA. Sehingga, perhitungan air terjual bisa dihitung di setiap DMA yang ada. Akumulasi perhitungan air terjual dari setiap meter air pelanggan seharusnya sama dengan air yang terbaca di meter air induk (meter air DMA). Sehingga jika terdapat ketidaksamaan, maka dapat diketahui bahwa terdapat kebocoran di DMA tersebut. Adanya DMA dapat memudahkan pemantauan keberadaan kebocoran. Selama ini, perencanaan DMA hanya didasarkan oleh kemampuan teknik dan pengalaman lapangan staf yang berkecimpung dalam merencanakan DMA. Peneliti-peneliti tengah melakukan penelitian mengenai perencanaan DMA menggunakan algoritma. Kemudian hasilnya disimulasikan dan dapat diketahui dampak dari perencanaan DMA itu sebelum DMA diimplementasikan. Perencanaan DMA dapat melibatkan optimasi biaya konstruksi, kehilangan uang karena air yang hilang, dan discounting rate. Perencanaan DMA menggunakan algoritma dan juga program komputer diharapkan akan semakin berkembang, hal ini seperti maraknya penggunaan EPANET, WaterCAD, dan perangkat lunak lain pendukung sistem jaringan distribusi