research

Kajian Bentuk Dan Sensitivitas Rumus Indeks Pi, Storet, Ccme Untuk Penentuan Status Mutu Perairan Sungai Tropis Di Indonesia (Assessment of the Forms and Sensitivity of the Index Formula Pi, Storet, Ccme for the Determination of Water Quality Status)

Abstract

Metode-metode Pollution Index (USA), metode Storet (USA) dan metode CCME (Canada) adalah metode indeks kualitas air (IKA) untuk penentuan status mutu air. Dua yang pertama banyak digunakan praktisi lingkungan di Indonesia karena dirujuk dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115/2013. Ketiganya dapat menghitung IKA dengan baku mutu kualitas air lokal sungai kajian. Mengingat negara penyusun metode tersebut berbeda kondisi lingkungannya dan masing-masing metode mempunyai faktor spesifik untuk menghitung IKA, maka perlu dikaji kesesuaian masing-masing metode untuk diterapkan di sungai tropis Indonesia. Masing-masing metode akan dikaji bentuk persamaan dan sensitivitasnya dengan menggunakan banyak parameter kualitas air dan menggunakan jumlah parameter kualitas air tertentu mengacu pada metode IKA yang dikembangkan di negara tropis lainnya. Kajian menggunakan data pemantauan “Prokasih” di sungai Gadjah Wong Yogyakarta tahun 1996/1997 - 2011/2012. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun metode IKA sungai tropis Indonesia pada umumnya dan di sungai Gadjah Wong khususnya serta program pengelolaan kualitas air untuk pengendalian pencemaran air sungai, dengan target konservasi air sungai yang multifungsi atau overall/general use(memenuhi kriteria kesehatan air baku, memenuhi kriteria estetika serta kriteria ekologi/aman bagi kehidupan di perairan). Hasil kajian menunjukkan bahwa dibandingkan 2 metode lainnya, metode CCME dinilai paling obyektif (secara statistik) menghitung IKA perairan sungai Gadjah Wong. CCME paling sensitif merespon dinamika indeks mutu air di setiap lokasi pemantauan, lebih universal untuk dapat diaplikasikan di luar negara penyusunnya. Namun untuk diaplikasikan di sungai Gadjah Wong, metode CCME perlu diadaptasi terhadap beberapa hal yaitu jumlah dan jenis parameter kualitas air yang dianggap signifikan, jumlah dan kelas mutu air. Adaptasi mempertimbangkan program pengendalian pencemaran air dan strategi operasional/manajemen aliran sungai yang ekologis dan berkelanjutan. Skor batas dan makna setiap kelas mutu air dalam IKA harus diverifikasi terhadap data lingkungan lain misal hasil biotilik ataupun bioassay sehingga status indeks kualitas air tidak bertentangan dengan kondisi biologi di sungai. Pelibatan parameter bakteriologi kualitas air (Escherichia Coli dan Total Coliform) serta Electric Conductivity/EC sebagai parameter kualitas air signifikan dalam metode IKA masih perlu dikaji lebih lanjut untuk pengembangan metode IKA khas perairan sungai di negara tropis Indonesia

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 18/10/2017