'Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University'
Doi
Abstract
Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Bishop pada tahun 1922 sebagai nutrisi penting dalam fungsi reproduksi mamalia. Kemudian ditemukan kembali pada tahun 1950 oleh Klaus Schwarz dalam konteks sistem antioksidan seluler (bersama asam amino dan selenium). Vitamin E yang meliputi tokoferol dan tokotrienol, merupakan molekul larut lemak yang memainkan peran penting dalam kesehatan mamalia, namun hingga saat ini, pemahaman mengenai mekanisme kerja dan fungsi hayatinya masih terbatas. Vitamin E hanya disintesis oleh organisme fotosintetik, salah satunya tumbuhan hijau. Kajian ilmiah ini mengupas fungsi hayati vitamin E pada tumbuhan serta perannya pada mamalia (meliputi peran baru di luar antioksidan), didasarkan pada aspek ekofisiologis. Vitamin E pada tumbuhan diketahui memiliki peran sebagai pelindung tilakoid dari cekaman oksidatif, serta sebagai antioksidan dalam respon pertahanan fotosintesis. Hal ini serupa dengan peran pada hewan, bahwa vitamin E mencegah terjadinya penyakit kronis, terutama yang terkait komponen cekaman oksidatif: penyakit jantung, aterosklerosis, dan kanker. Melalui kajian ilmiah secara komprehensif dan mendalam ini, ditemukan beberapa fungsi vitamin E di luar fungsi spesifiknya sebagai antioksidan pada tumbuhan maupun mamalia, terutama peran penting yang ditemukan pada tokotrienol. Vitamin E mencegah peroksidasi lipid selama masa dormansi benih, perkecambahan, dan perkembangan awal benih (pada tumbuhan), memiliki peran dalam ‘cell signaling\u27, daya proteksi DNA, lemak, protein, dan berperan dalam respon imun (pada mamalia). Tokotrienol, sebagai salah satu jenis vitamin E, perlu mendapatkan perhatian lebih karena memiliki fungsi anti-oksidatif, anti-hiperkolesterolemik, anti-angiogenik, dan neuroprotektif yang berbeda dengan tokoferol. Penelitian tambahan diperlukan untuk menentukan situs intraseluler spesifik yang mempengaruhi fungsi tokotrienol untuk sepenuhnya memahami mekanisme efek anti-kanker dan apoptosis. Selain itu, nilai potensi senyawa ini sebagai agen kemoterapi dalam pencegahan dan pengobatan berbagai kanker perlu diteliti lebih lanjut