research

Analisis Resepsi Masyarakat Surakarta Terhadap Konflik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Mengenai Pengukuhan K.G.P.H Panembahan Agung Tedjowulan Sebagai Maha Menteri Di Surat Kabar Solopos Edisi 26 – 31 Agustus 2013

Abstract

Konflik dapat timbul dimana saja dalam masyarakat. Tidak memandang kelas social baik itu di masyarakat biasa, masyarakat menengah atas bahkan hingga di kalangan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta. Sejak hari pertama terjadinya konflik pengukuhan K.G.P.H Panembahan Agung Tedjowulan sebagai Maha Menteri Solopos sebagai surat kabar yang 17 tahun dan masih eksis hingga sekarang selalu menjadikan berita tersebut topik utama. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemaknaan dari masyarakat Surakarta terhadap konflik di Keraton Kasunanan Surakarta mengenai Pengukuhan K.G.P.H Panembahan Agung Tedjowulan sebagai Maha Menteri dengan menggunakan metode analisis resepsi. Data didapatkan dengan cara dokumentasi dan wawancara mendalam dengan enam informan yang telah dikategorisasikan. Dari hasil wawancara dengan informan, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh informan berada di posisi oppositional yakni menolak dan tidak setuju dengan konflik yang terjadi di Keraton Surakarta. Para informan menolak makna dominan yang ditawarkan oleh media. Mereka memiliki pandangan yang berbeda mengenai konflik Keraton Surakarta atas konflik fisik, konflik kekerasan verbal dan konflik kepentingan yang ada di Solopos. Sedangkan beberapa informan berada pada posisi dominant dan negotiated mengenai beberapa hal mengenai konflik Keraton Surakarta

    Similar works