research

Pemberitaan Kasus Penyerangan Di Lapas Cebongan Oleh Oknum Kopassus (Analisis Isi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret - 30 April 2013

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui isi berita secara sistematis pada surat kabar harian yang berbeda, yaitu ; Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos. Surat kabar harian sebagai media komunikasi mempunyai peran penting dalam memberi sebuah informasi kepada khalayak. Kedaulatan Rakyat sebagai sebuah surat kabar harian yang berpusat di Yogyakarta adalah surat kabar harian yang telah lama berdiri di Yogyakarta yang mempunyai pembaca terbanyak diantara Koran-koran lokal maupun Nasional yang beredar di Yogyakarta. Sedangkan, Jawa Pos adalah surat kabar harian nasional yang pemasarannya meliputi Indonesia. Penyerangan Lapas Cebongan oleh oknum Kopassus adalah sebuah pemberitaan besar menyangkut ranah militer. Terakhir pemberitaan terbesar mengenai militer di Indonesia adalah pada tahun 1998. Dengan menggunakan analisis isi pemberitaan mengenai penyerangan Lapas Cebongan oleh oknum Kopassus akan diteliti. Penelitian ini merupakan penelitiaan kuantitatif yang akan digunakan agar mendapatkan hasil diantara kedua surat kabar harian ini dalam menyajikan berita secara komparatif. Pengumpulan data adalah dengan meng-kliping Surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 maret – 30 april 2013. Penelitian ini melihat suatu berita melalui penempatan halaman berita, sumber berita, serta pokok permasalahan berita yang meliputi baik atau buruknya oknum Kopassus dalam suatu berita surat kabar harian. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan berikut adalah kesimpulan hasilnya : 1. Terdapat 30 berita pada Kedaulatan Rakyat dan 67% diantaranya menjadi headline. Sedangkan pada Jawa Pos terdapat 25 berita dan 36% diantaranya menjadi headline 2. Ada 32% sumber berita pada Kedaulatan Rakyat yang berasal dari pegawai pemerintahan, 20% TNI atau Kopassus, 23% pihak Kepolisian, dan 25% pada kategori Professional. Sedangkan pada Jawa Pos ada 28% sumber berita yang berasal dari pihak TNI atau Kopassus, 26% dari pihak Kepolisian, 27% dari Pegawai Pemerintahan, dan 19% dari pihak Professional 3. Ada 59% kalimat yang bermakna positif dan 41% kalimat yang bermakna negatif pada Kedaulatan Rakyat. Sedangkan Jawa Pos ada 47% kalimat yang bermakna positif dan 53% kalimat yang bermakna negatif

    Similar works