research

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Insentif Dengan Sikap Kerja

Abstract

Sikap kerja yang tinggi dari setiap karyawan merupakan sesuatu yang sangat diinginkan oleh semua perusahaan. Sikap kerja yang tinggi dari semua karyawan akan tercapai apabila perusahaan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh karyawan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut diantaranya adalah insentif. Insentif merupakan salah satu imbalan yang tidak terbatas pada gaji atau upah saja yang diharapkan mampu mengoptimalkan sikap kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara persepsi terhadap insentif dengan sikap kerja pada karyawan. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara persepsi terhadap insentif dengan sikap kerja.Subjek penelitian adalah karyawan bagian marketing PT. Mandala Multifinance cabang Wonogiri sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive non random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan skala persepsi terhadap insentif dan skala sikap kerja. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi Kendall’s tau-b. Berdasarkan hasil analisis korelasi Kendall’s tau-b diperoleh nilai koefisien korelasi ()=0.510; p untuk 2 arah sebesar 0.000; (p<0.01). Sumbangan efektif persepsi terhadap insentif terhadap sikap kerja sebesar 26.01%. Persepsi terhadap insentif mempunyai rerata empirik sebesar 60.56 dan rerata hipotetik sebesar 50 yang berarti persepsi terhadap insentif pada subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel sikap kerja diketahui rerata empirik sebesar 64.24 dan rerata hipotetik sebesar 52.5 yang berarti sikap kerja skor tersebut masuk dalam kategori tinggi. Kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap insentif dengan sikap kerja pada karyawan bagian marketing PT. Mandala Multifinance cabang Wonogiri

    Similar works