research

Hubungan Antara Faktor Perilaku dan Lingkungan Fisik dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Klaten

Abstract

Kabupaten Klaten merupakan daerah endemis leptospirosis. Kasus tersebar secara sporadis tidak mengelompok di satu tempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor perilaku dan lingkungan fisik dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Klaten. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan case control. Jumlah sampel dalam penelitian ini 36 kasus dan 36 kontrol. Kasus adalah orang yang menderita leptospirosis yang didiagnosis secara klinis dan laboratorik yang selama periode 2010-Mei 2014. Kontrol adalah tetangga kasus yang bukan penderita leptospirosis dan tinggal di sekitar rumah kasus dengan jarak ±700 meter. Pemilihan sampel dengan simple random sampling. Uji statistik menggunakan chi square dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian leptospirosis adalah variabel kebiasaan merawat luka sebagai faktor protektif (OR= 0,249; 95%CI 0,093-0,664; 0,005<0,05). Sedangkan variabel kebiasaan menyimpan alat makan, kebiasaan menyimpan makanan, kebiasaan cuci tangan/kaki menggunakan sabun, keberadaan selokan, keberadaan genangan air, keberadaan sampah, jarak rumah dari tempat kotor (sampah, selokan, kandang ternak) tidak berhubungan dengan kejadian leptospirosis

    Similar works