Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa pendidikan saat ini
kehilangan aspek-aspek manusiawi (dehumanisasi). Hal ini dikarenakan metode
yang tidak memberikan ruang kepada peserta didik untuk berkembang sesuai
kodratnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui karakteristik
pendidikan KH.Ahmad Dahlan dan Paulo Freire (2) Mengetahui karakteristik
pendidikan humanisme dari pemikiran KH.Ahmad Dahlan dan Paulo Freire
(3) Mengetahui persamaan, perbedaan, serta kelebihan dari pemikiran KH.Ahmad
Dahlan dan Paulo Freire dalam pemikiran pendidikan humanisme.
Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan atau
library research dengan metode pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan
filosofis.
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa
(1) Antara K.H. Ahmad Dahlan dan Paulo Freire masing-masing memiliki konsep
pendidikan yang mengandung muatan humanisme, yaitu proses pendidikan
didasarkan pada pemahaman bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki
potensi dalam diri mereka. Sehingga hakekat pendidikan adalah mengarahkan
potensi tersebut agar lebih bermanfaat bagi manusia (2) Konsep pendidikan dari
kedua tokoh ini memiliki ciri khas masing-masing yang salah satunya disebabkan
oleh latar belakang pendidikan meraka. Ciri khas dari konsep pendidikan K.H.
Ahmad Dahlan adalah membentuk perilaku baik seseorang dengan
memaksimalkan kerja akal dan menambahkan muatan teologi dalam mengartikan pendidikan serta dalam proses pendidikan, sedangkan Paulo Freire lebih kepada penekanan kesadaran diri sebagai subyek. (3) Kedua tokoh ini mempunyai persamaan dalam beberapa aspek, antara lain aspek latar belakang rumusan pendidikan, hakekat pendidikan, implementasi pendidikan dan metode pendidikan. Sedangkan perbedaan diantara mereka terdapat pada aspek latar belakang corak pemikiran, sistem pendidikan, tujuan pendidikan dan warisan intelektual mereka