Perbandingan Strategi Pembelajaran Teacher Centered
Learning Dengan Student Centered Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Tarikh Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
Mata pelajaran Tarikh merupakan mata pelajaran tambahan yang biasanya ditemukan dalam sekolah yang berbasis agama Islam. Misalnya Madrasah Ibtida’iyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan sekolah-sekolah yang bernaung dalam Organisasi Muhammadiyah. Meskipun
sekolah-sekolah tersebut berbasis agama, namun jam pelajaran untuk mata pelajaran tarikh masih sangat terbatas, hanya sekali dalam satu minggu, dan setiap pertemuan hanya dalam waktu satu jam pelajaran (1 x 40 Menit). Hal ini menyebabkan sebagian guru kesulitan untuk menjelaskan materi dalam waktu sesingkat itu. Sehingga seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran
untuk mengatasi hal tersebut. Strategi pembelajaran secara garis besar terbagi menjadi dua macam, pertama yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered
Learning) atau disebut dengan TCL. Strategi TCL merupakan pembelajaran yang sepenuhnya dikendalikan oleh guru pelajaran. Kedua adalah pembelajaran yang berpusat pada murid (Student Centered Learning) atau disebut dengan SCL.
Strategi SCL merupakan strategi yang berusaha meng-explore kemampuan siswa untuk aktif mencari, menggali, dan merumuskan materi pelajaran. Kedua strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing.
TCL secara teori memiliki kelebihan yaitu materi dapat disampaikan oleh guru secara gamblang dan mendetail sesuai dengan kemampuan guru, kondisi kelas tenang karena dipegang penuh oleh guru. Namun kekurangan dari TCL adalah siswa sering merasa bosan dan ilmu yang didapat tidak berkembang,
sehingga seolah-olah menjadi ilmu “turun-temurun”. Sedangkan untuk SCL secara teori memiliki kelebihan yaitu siswa dapat aktif menggali ilmu, bereksplorasi, dan merumuskan materi yang didapat. Namun kekurangan SCL
adalah siswa menjadi sangat aktif, sehingga kelas menjadi gaduh dan menuntut guru lebih ekstra mengendalikan kondisi kelas