Latar belakang: World Health Organization (WHO) memprediksikan jumlah
penyandang DM di Indonesia dari berjumlah 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Besarnya peningkatan insidensi DM tentu akan
diikuti oleh peningkatan komplikasi kronik DM seperti ulkus diabetik. 15% dari
seluruh penderita DM mengalami komplikasi ulkus diabetik yang dapat
disebabkan oleh ateroslerosis, sementara itu Low Density Lipoprotein Cholesterol
(LDL-C) merupakan faktor utama terbentuknya aterosklerosis.
Tujuan: Mengetahui perbedaan kadar LDL-C pasien DM tipe 2 terkontrol dengan
ulkus diabetik dan non ulkus diabetik.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel meliputi
pasien DM tipe 2 terkontrol dengan ulkus diabetik dan non ulkus diabetik di poli
penyakit dalam, bagian rawat inap dan instalasi rekam medis RSUD
Dr. Moewardi periode Januari 2010 - Desember 2012. Besar sampel mencapai 60
pasien. Pengambilan sampel dengan tehnik purposive sampling yang terdiri dari
30 orang penderita DM tipe 2 terkontrol dengan ulkus diabetik dan 30 orang
penderita DM tipe 2 terkontrol tanpa ulkus diabetik. Data diperoleh dari catatan
rekam medis pasien. Peneliti menggunakan uji T tak berpasangan sebagai uji
analisis data.
Hasil: Terdapat perbedaan rerata kadar LDL-C yang bermakna antara penderita
DM tipe 2 terkontrol dengan ulkus dan tanpa ulkus dengan nilai p=0,039
(p<0,05). Rerata kadar LDL-C pada penderita DM tipe 2 terkontrol dengan ulkus
mencapai 107,43 mg/dl sedangkan rerata LDL-C pada penderita DM tipe 2
terkontrol tanpa ulkus mencapai 93,10 mg/dl dengan perbedaan mencapai
14,33 mg/dl.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar kolesterol LDL-C yang bermakna antara
pasien DM tipe 2 terkontrol dengan ulkus diabetik dan tanpa ulkus diabetik
dimana rerata kadar LDL-C lebih tinggi pada pasien DM tipe 2 terkontrol dengan
ulkus diabetik