LatarBelakang: Gen thalasemia sangat luas tersebar, dan kelainan ini diyakini
merupakan penyakit genetik manusia yang paling prevalen. Distribusi utama meliputi
daerah- daerah perbatasan Laut Mediterania, sebagian besar Afrika, timur tengah, sub
benua India, dan Asia Tenggara. Dari 3 % sampai 8 % orang Aerika keturunan Itali
atau Yunani dan 0,5% dari kulit hitam Amerika membawa gen untuk thalasemia β.
Dibeberapa daerah Asia Tenggara sebanyak 40% dari populasi mempunyai satu atau
lebih gen thalasemia.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan
thalasemia meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil pada
pemenuhan nutrisi, pasien makan ¾ porsi makanan rumahsakit. Pada resiko infeksi,
pasien masih lemas, Hb 6,5 gr/dL, suhu membaik dari 366C menjadi 360C, leukosit
12,4 kL 103/uL. Pertahanan regimen terapeutik dapat diatasi
Kesimpulan: Observasi keadaan umum pasien, pemberian tindakan keperawatan
mandiri, kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian terapi dan diit yang
tepat dapat mengurangi masalah yang muncul