research

Hubungan Antara Depresi Dengan Kecenderungan Perilaku Merokok Pada Remaja

Abstract

Dimasa modern ini, merokok merupakan suatu perilaku yang tidak asing lagi. Merokok dapat dikonsumsi oleh siapa saja, seperti orang tua, anak kecil bahkan remajapun juga mengkonsumsi rokok. Salah satu karakteristik khas perkembangan remaja adalah emosi menjadi lebih labil. Ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi, dapat mengarahkan mereka pada terjadinya gangguan mood seperti depresi. Remaja yang depresi cenderung untuk berperilaku merokok. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan antara depresi dengan kecenderungan perilaku merokok pada remaja. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara depresi dengan kecenderungan perilaku merokok pada remaja. Subjek penelitian adalah siswa kelas 2 SMK Kristen I Klaten jurusan teknik pemesinan, jumlah subjek 38 orang. Teknik pengambilan sempel menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu skala depresi dan skala kecenderungan perilaku merokok. Teknik analisis menggunakan Product Moment Karl Pearson. Hasil perhitungan teknik analisis product moment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = 0,350, p = 0,031 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan ada korelasi positif yang signifikan antara depresi dengan kecenderungan perilaku merokok. Semakin tinggi depresi maka semakin tinggi kecenderungn perilaku merokok pada subjek penelitian. Depresi pada subjek penelitian tergolong sedang, nilai rerata empirik (RE) = 22,45 dan rerata hipotetik (RH) = 31,5. Kecenderungan perilaku merokok pada subjek penelitian tergolong sedang, nilai rerata empirik (RE) = 94,00 dan rerata hipotetik (RH) = 97,5. Besar sumbangan efektif 12,2%, yang berarti masih terdapat 87,8% faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecenderungan perilaku merokok diluar variabel depresi

    Similar works