Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pertanian. Di Indonesia,
pemanfaatan air untuk pertanian menempati urutan pertama, yaitu mencapai 75%.
Kebutuhan akan sumber daya air cenderung meningkat akibat pertambahan jumlah
penduduk, namun disisi yang lain ketersediaan air sangat terbatas. Selama ini,
pemanfaatan air untuk irigasi masih terbatas dari air permukaan, pemanfaatan air
tanah yang ada di Indonesia sebagian besar hanya dipergunakan untuk air baku
masyarakat. Salah satu teknologi irigasi yang potensial untuk diterapkan dalam
pemanfaatan jaringan irigasi air tanah adalah sistem irigasi tetes. Lahan pertanian
seluas 1,60 ha di Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Provinsi
Jawa Barat dipilih sebagi lokasi penelitian karena terdapat jaringan air tanah dan
pompa JIAT. Data - data yang diperlukan berupa data primer yang meliputi data
layout lokasi penelitian dan data fisik tanah. Data sekunder berupa data klimatologi,
data temperatur, data kelembapan udara, data penyinaran matahari, dan data koefisien
tanaman. Data primer dan sekunder diperoleh dengan cara melakukan survey secara
langsung di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukan perencanaan jaringan
irigasi tetes mendapatkan dimensi pipa utama sebesar 4 inchi, untuk pipa sub utama
digunakan pipa sebesar 2 inci, untuk pipa manifold menggunakan pipa dengan
diameter sebesar 1,5 inchi, serta untuk pipa lateral menggunakan pipa jenis drip pipe
dengan diameter 0,063 inchi dengan jarak penetes 30 cm. Hasil uji kinerja jaringan
menunjukan nilai keseragaman irigasi tetes rata rata lebih besar dari 95%. Operasi
jaringan irigasi pada HST 1-31 dilaksanakan selama 48 menit/hari, untuk HST 32-62
selama 60 menit/hari, HST 63-92 operasi jaringan irigasi dilaksanakan selama 108
menit/hari, serta pada HST 93-120 waktu operasi dilaksanakan selama 96 menit/hari,
serta pemberian air pada tanaman harus dilakukan pada saat kadar air tanah sudah
mencapai 32,1 %v, karena merupakan titik kritis. Dalam analisa ekonomi air irigasi
dan analisa kelayakan menunjukan nilai ekonomi air irigasi sebesar Rp. 0,555,-/liter
air, IRR sebesar 22,325%, Payback Period dapat dicapai dalam waktu 10 MT atau 5
tahun, dan nilai BEP sebesar 40.142 kg