research

Pemanfaatan Potensi Air Tanah Untuk Irigasi Tetes Tahun 2012

Abstract

Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pertanian. Di Indonesia, pemanfaatan air untuk pertanian menempati urutan pertama, yaitu mencapai 75%. Kebutuhan akan sumber daya air cenderung meningkat akibat pertambahan jumlah penduduk, namun disisi yang lain ketersediaan air sangat terbatas. Selama ini, pemanfaatan air untuk irigasi masih terbatas dari air permukaan, pemanfaatan air tanah yang ada di Indonesia sebagian besar hanya dipergunakan untuk air baku masyarakat. Salah satu teknologi irigasi yang potensial untuk diterapkan dalam pemanfaatan jaringan irigasi air tanah adalah sistem irigasi tetes. Lahan pertanian seluas 1,60 ha di Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dipilih sebagi lokasi penelitian karena terdapat jaringan air tanah dan pompa JIAT. Data - data yang diperlukan berupa data primer yang meliputi data layout lokasi penelitian dan data fisik tanah. Data sekunder berupa data klimatologi, data temperatur, data kelembapan udara, data penyinaran matahari, dan data koefisien tanaman. Data primer dan sekunder diperoleh dengan cara melakukan survey secara langsung di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukan perencanaan jaringan irigasi tetes mendapatkan dimensi pipa utama sebesar 4 inchi, untuk pipa sub utama digunakan pipa sebesar 2 inci, untuk pipa manifold menggunakan pipa dengan diameter sebesar 1,5 inchi, serta untuk pipa lateral menggunakan pipa jenis drip pipe dengan diameter 0,063 inchi dengan jarak penetes 30 cm. Hasil uji kinerja jaringan menunjukan nilai keseragaman irigasi tetes rata rata lebih besar dari 95%. Operasi jaringan irigasi pada HST 1-31 dilaksanakan selama 48 menit/hari, untuk HST 32-62 selama 60 menit/hari, HST 63-92 operasi jaringan irigasi dilaksanakan selama 108 menit/hari, serta pada HST 93-120 waktu operasi dilaksanakan selama 96 menit/hari, serta pemberian air pada tanaman harus dilakukan pada saat kadar air tanah sudah mencapai 32,1 %v, karena merupakan titik kritis. Dalam analisa ekonomi air irigasi dan analisa kelayakan menunjukan nilai ekonomi air irigasi sebesar Rp. 0,555,-/liter air, IRR sebesar 22,325%, Payback Period dapat dicapai dalam waktu 10 MT atau 5 tahun, dan nilai BEP sebesar 40.142 kg

    Similar works