research

Perancangan Pabrik Cumene Dari Propylene Dan Benzene Dengan Proses Q-Max Menggunakan Katalis QZ2000/2001 Kapasitas 80.000 Ton Per Tahun

Abstract

Cumene atau isopropyl benzene adalah senyawa yang berfungsi untuk meningkatkan nilai oktan dari bensin . Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan baku phenol. Semua cumene yang dibutuhkan Indonesia berasal dari luar negeri. Jelas akan berdampak yang signifikan terhadap harga cumene di Indonesia dikarenakan ketergantungan negara kita untuk mengimpor cumene terus menerus. Ironis, melihat negara Indonesia sebagai pengguna bahan bakar minyak bumi terbesar, namun tidak mempunyai pabrik yang memproduksi senyawa ini. Hal inilah yang menjadi landasan penulis. Senyawa cumene terbentuk dari senyawa propylene dan benzene dalam keadaan gas maupun cair. Dari fakta yang ada sebagian besar pabrik cumene di dunia memilih mereakasika bahan baku dalam fase gas, dikarenakan efesiensi cumene lebih tinggi dan limbah diisopropyl benzene (DIPB) yang merupakan hasil samping produksi, dapat direaksikan kembali dengan benzene membentuk produk cumene Proses pembuatan cumene dalam perancangan ini, menggunakan reaktor fixed bed multitube fase gas, dan nonisothermal. Dengan kondisi operasi yang berlangsung pada suhu 350°C dan tekanan 25 atm. Pabrik ini, menggunakan dua reaktor. Reaktor pertama bertindak sebagai reaktor alkilasi, yang mereaksikan propylene dan benzene menghasilkan cumene menggunakan katalis QZ2001. Reaktor kedua bertindak sebagai reaktor trans-alkilasi yang mereaksikan DIPB dan benzene menghasilkan cumene menggunakan katalis QZ2000. Untuk mengghasilkan cumene 80.000 ton setiap tahun dibutuhkan bahan baku propylene sebanyak 28.008,77 ton dan benzene 51.987,87 ton. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan bahan air sebesar 23.500,00 kg/jam yang diperoleh dari air sungai, bahan bakar yang dibutuhkan boiler adalah bakar minyak solar sebesar 1990,63 liter/jam, kebutuhan udara tekan sebesar 300 m3/jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator set sebesar 447 kW sebagai cadangan, bahan bakar sebanyak 60,00 m3/jam. Pabrik ini didirikan di kawasan Industri Banten dengan luas tanah 60.200 m2 sedangkan bahan baku Isobutylene direncanakan diperoleh propylene dari PT. Chandra Asri di Cilegon dengan kapasitas terpasang 218.700 ton/tahun dan benzene dari kilang paraxylene di Cilacap dengan kapasitas 128.000 ton/tahun dan dari pertamina balongan. Jumlah karyawan pabrik ini direncanakan berjumlah 170 orang. Pabrik cumene ini menggunakan modal tetap sebesar Rp 447.147.765.868,34 dan modal kerja Rp 1.237.065.888.446,94. Dari analisis ekonomi pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 97.116.178.681,93 per tahun setelah dipotong pajak 25 % keuntungan mencapai Rp 72.837.134.011,45 per tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 21,72 % dan setelah pajak 16,29 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 4,19 tahun dan setelah pajak 5,58 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 45,27 %, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 25,98 %. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 24,44 %. Dari data analisis kelayakan ekonomi disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan

    Similar works