Perbedaan Sifat Fisik dan Kimia Yoghurt yang Dibuat dari Tepung Kedelai Full Fat dan Low Fat dengan
Penambahan Penstabil Pati Sagu pada Berbagai Konsentrasi
Pendahuluan: Yoghurt merupakan produk susu yang mengalami fermentasi
dengan penambahan Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus.
Saat ini telah dikembangkan yoghurt yang dibuat dari tepung kedelai.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh penggunaan
penstabil pati sagu pada berbagai konsentrasi terhadap sifat fisik dan kimia
yoghurt yang dibuat dari tepung kedelai full fat dan low fat.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
dengan rancangan acak dua faktorial yaitu yoghurt full fat dan low fat dengan
penambahan pati sagu pada konsentrasi 1%, 1,5% dan 2%. Tepung kedelai low
fat dibuat melalui proses ekstraksi dengan pelarut heksana untuk mengurangi
kadar lemak kedelai. Data dianalisis menggunakan t-tes, GLM-univariate dan one
way anova, dilanjutkan dengan Duncan pada taraf 0,05.
Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pH yoghurt
full fat dan low fat dengan penambahan setiap konsentrasi pati sagu. pH tertinggi
diberikan yoghurt L-P1% (4,46). Penambahan setiap konsentrasi 2% pati sagu
menunjukkan keasaman total yoghurt yang berbeda, keasaman total yoghurt
terendah ditunjukkan olah F-P1% (3,26 mg/dl). Penggunaan penstabil pada
berbagai konsentrasi menunjukkan adanya perbedaan terhadap viskositas dan
sineresis yoghurt full fat dan low fat. Viskositas tertinggi diberikan oleh yoghurt FP2%
(704,5 cP) dan terendah L-P1% yakni 293,2 cP. Sineresis terendah
diberikan yoghurt F-P2% (24,2%).
Kesimpulan: Ada perbedaan viskositas dan sineresis yoghurt full fat dan low fat
dengan penambahan penstabil pati sagu pada berbagai konsentrasi. Saran bagi
peneliti selanjutnya dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap
sensorik