research

Aktivitas Antibakteri Dan Bioautografi Ekstrak Aseton Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Streptococcus mutans Dan Escherichia coli

Abstract

Kulit buah kakao terbukti mempunyai aktivitas antibakteri. Kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik seperti kuersetin, resorsinol, flavonoid, dan tanin yang dapat dimanfaatkan sebagai agen antibakteri alami. Pelarut yang paling baik untuk mengekstraksi tanaman yang banyak mengandung komponen fenolik yaitu aseton. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan aktivitas antibakteri ekstrak aseton kulit buah kakao segar dan menentukan kandungan senyawa yang bertanggung jawab sebagai antibakteri. Kulit buah kakao segar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton. Ekstrak diuji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Escherichia coli dengan metode difusi disk. Kandungan senyawa diuji dengan KLT dan penentuan senyawa yang bertanggung jawab sebagai antibakteri diuji dengan bioautografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak aseton kulit buah kakao mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. mutans mulai konsentrasi 1 mg/disk dengan diameter zona hambat 6,5±0,0 mm dan tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli. Berdasarkan uji KLT dengan fase diam silica gel GF254 dan fase gerak kloroform : n-heksan (9:1) v/v, ekstrak aseton kulit buah kakao mengandung senyawa fenolik, flavonoid, saponin, dan alkaloid. Senyawa yang bertanggung jawab sebagai antibakteri terhadap S. mutans yaitu fenolik, flavonoid, dan saponin

    Similar works