Latar Belakang : Sekitar 1 miliar manusia atau setiap 1 di antara 6 penduduk dunia adalah remaja, 85% di antaranya hidup di negara berkembang. Pengetahuan remaja di Indonesia tentang kesehatan reproduksi masih sangat rendah. Masalah reproduksi remaja selain berdampak secara fisik, juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental, emosi, keadaan ekonomi dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Sindrom pre-menstruasi sering menimbulkan gangguan secara fisik maupun emosional. Pelajar SMA yang masuk dalam kategori remaja sering mengalami gangguan ini, sekitar 75,8% dari berbagai jenis gangguan menstruasi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap menghadapi sindrom pre-menstruasi pada remaja putri siswi kelas X dan XI MAN 2 Madiun.
Metode : Jenis penelitian adalah analitik cross sectional, pengambilan sampel menggunakan cluster sampling, dilanjutkan pencuplikan subyek penelitian dengan metode random sampling. Pencuplikan random dilakukan secara seimbang antara kelas X dan kelas XI MAN 2 Madiun.
Hasil : Sebanyak 32 responden (62 %) memiliki nilai pengetahuan diatas rata-rata (mean). Sebanyak 27 responden (54 %) memiliki nilai sikap diatas rata-rata. Data analisis pada uji Pearson didapatkan nilai p = 0,000 yang secara statistik bermakna dikarenakan nilai p < 0,05 dan didapatkan nilai r (kekuatan korelasi) sebesar 0,740. Dimana jika nilai r dalam rentang 0,60 - 0,799 adalah bermakna kuat.
Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap menghadapi sindrom pre-menstruasi pada remaja putri kelas X dan XI MAN 2 Madiun