Latar Belakang : Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian dari saluran pernapasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah, dan pleura. ISPA merupakan 50% dari seluruh penyakit pada anak berusia dibawah lima tahun dan masih merupakan masalah serius dibidang kesehatan terutama terjadi pada masa balita karena salah satu faktor yaitu status gizi. Pada kasus gizi kurang dapat menyebabkan imunitas menurun sehingga akan mudah terjadi suatu infeksi. Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi terhadap terjadinya (ISPA) pada balita di Puskesmas Pajang Surakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling. Hasil: Dari uji Chi square diperoleh p value sebesar 0,000 dengan taraf signifikan (α) 0,05 maka dinyatakan Ho ditolak, sehingga H1 diterima. Jadi penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi terhadap terjadinya infeksi saluran pernapasan akut pada balita, selain itu didapatkan nilai RP (ratio prevalensi) = 27,5 (Interval kepercayaan 95% (8,372-90,328) artinya bahwa anak yang mengalami gizi kurang beresiko 27,5 kali untuk mengalami (ISPA) dibanding balita yang mempunyai gizi baik. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi terhadap terjadinya (ISPA) pada balita di Puskesmas Pajang Surakart