Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti dan Aedes albopictus) dan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan pelaksanaan PJB oleh kader kesehatan pada daerah endemis dan daerah nonendemis DBD di Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan rancangan cross sectional. Terdapat dua kelompok sampel penelitian yaitu Puskesmas Grogol sebagai contoh daerah endemis dan Puskesmas Bulu sebagai contoh daerah nonendemis. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 83 kader. Sampel dari Kecamatan Grogol sebanyak 44 kader dan dari Kecamatan Bulu sebanyak 39 kader. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah uji Mann Whitney
untuk variabel fasilitas dan variabel frekuensi, dan uji t untuk variabel aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan fasilitas antara daerah endemis (6,27) dan daerah nonendemis (6,92) DBD (p=0,015), ada perbedaan
frekuensi antara daerah endemis (1,64) dan daerah nonendemis (6,51) DBD (p=0,000), ada perbedaan aktivitas antara daerah endemis (16,20) dan daerah nonendemis (17,82) DBD (p=0,001), dan ada perbedaan ABJ antara daerah
endemis (90,53%) dan daerah nonendemis (78,40%) DBD di Kabupaten Sukoharjo