research

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Perfeksionis Dengan Perfonmasi Kerja

Abstract

Performansi kerja merupakan tingkat keberhasilan individu dalam melakukan tugas atau melakukan aktivitas-aktivitasnya baik nampak maupun tidak nampak serta tanggungjawab untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan standar baik secara kualitas maupun kuantitas. Setiap karyawan berharap dapat berhasil dalam melaksanakan setiap aktivitasnya dan mencapai performansi kerja yang tinggi. Ternyata hasil dari setiap aktivitas yang dilakukan belum tentu memuaskan. Hal ini disebabkan kesuksesan atau keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain yaitu gaya kepemimpinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis dengan performansi kerja. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara persepsi terhadap kepemimpinan perfeksionis dengan performansi kerja. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan CV “Pakarti Mulya” Wonosobo yang berjumlah 58 orang. Penelitian ini menggunakan teknik studi populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis dan dokumentasi performansi kerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment diperoleh nilai r sebesar -0,399 dengan p = 0,002 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis dengan performansi kerja. Artinya, semakin tinggi atau positif persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis maka semakin rendah performansi kerja dan sebaliknya semakin rendah atau negatif persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis maka semakin tinggi performansi kerja. Peranan atau sumbangan efektif persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis dengan performansi kerja = 15,9% yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,159. Hal ini berarti masih terdapat 84,1% faktor-faktor lain yang mempengaruhi performansi kerja di luar variabel gaya kepemimpinan perfeksionis seperti kesehatan, kemampuan, motivasi untuk bekerja, kepribadian, perhatian atasan, lingkungan kerja, struktur dan proses organisasi. Berdasarkan hasil analisis stepwise dengan korelasi parsial menunjukkan bahwa aspek variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis yang paling dominan berpengaruh terhadap performansi kerja adalah aspek tuntutan sosial dengan sumbangan efektif = 17,133%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis dengan performansi kerja. Artinya, semakin tinggi atau positif persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis maka semakin rendah performansi kerja dan sebaliknya semakin rendah atau negatif persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis maka semakin tinggi performansi kerja. Aspek variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis yang berpengaruh paling dominan terhadap performansi kerja adalah aspek tuntutan sosial

    Similar works