research

Analisis Perbedaan Praktik Manajemen Laba Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dan Index LQ-45 Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada perusahaan go publik di Indonesia)

Abstract

Manajemen laba merupakan fenomena yang sulit untuk dihindari karena dampak penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Praktek manajemen laba dapat dilihat dari dua perspektif yang berbeda, Praktek manajemen laba sebagai perilaku oportunis (negatif) dan tindakan manajemen yang seharus dilakukan (positif). Healy dan Wahlen (1998) mempertimbangkan manajemen laba sebagai tindakan menyesatkan dan menipu pemegang saham. Hal ini disebabkan manajemen memiliki informasi asimetris tentang kondisi perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan manajemen laba antara indeks syariah (JII) dan indeks konvensional (LQ-45). Sampel penelitian ini 153 perusahan JII dan 187 perusahaan yang tergabung dalam Indeks Konvensional yang terdaftar di bursa saham Indonesia periode 2004-2010. Analisis yang digunakan adalah independent sample t-test. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata akrual (DACC1) pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks konvensional 0,8042210 dan nilai rata-rata akrual (DACC2) pada perusahaan-perusahaan dalam indeks syariah adalah 0,098318. Uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam praktek manajemen laba (DACC) antara perusahaan-perusahaan dalam indeks syariah dan indeks konvensional (prob.value = 0,335). Ini berarti bahwa praktek-praktek manajemen laba yang cenderung untuk meningkatkan keuntungan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan dalam indeks konvensional lebih dari perusahaan-perusahaan dalam indeks syariah. Manajemen laba perspektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif yang oportunistik. Untuk penelitian lebih lanjut, manajemen laba perlu ditinjau dari perspektif lain, seperti perspektif efisiensi dan perspektif positif

    Similar works