Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh bakteri Proteus mirabilis dan
Streptococcus mutans. Tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri
adalah apokat (Persea americana). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji apokat (Persea americana) terhadap
S. mutans dan P. mirabilis serta untuk menentukan golongan senyawa yang
mempunyai aktivitas antibakteri.
Penelitian ini diawali dengan melakukan orientasi penyari. Penyari yang
digunakan adalah etanol 50%, 70%, dan 96%. Berdasarkan pertimbangan jumlah
rendemen dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji (difusi sumuran) dipilih
etanol 70% sebagai penyari. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan etanol
70%. Ekstrak yang dihasilkan digunakan untuk uji antibakteri (difusi Kirby
Bauer) terhadap bakteri S. mutans pada konsentrasi ekstrak 100 mg/mL,
200 mg/mL, dan 300 mg/mL serta pada bakteri P. mirabilis pada konsentrasi
ekstrak 400 mg/mL, 500 mg/mL, dan 600 mg/mL. Selanjutnya dilakukan KLT
untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% biji apokat
dengan fase gerak kloroform:n-heksan (8:2) dan fase diam silika GF 254 nm.
Bioautografi untuk menentukan senyawa yang bertanggung jawab terhadap
aktivitas antibakteri dari bakteri uji dengan menggunakan metode bioautografi
kontak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat ekstrak etanol
70% biji apokat terhadap S. mutans pada konsentrasi 100 mg/mL, 200 mg/mL,
300 mg/mL berturut-turut adalah 7,83 mm; 9,16 mm; 10,3 mm dan pada
P. mirabilis tidak menghasilkan diameter zona hambat. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak maka besar diameter
zona hambatnya. Pada konsentrasi ekstrak etanol 70% biji apokat 100 mg/mL dan
200 mg/mL bersifat resisten terhadap S. mutans dan pada konsentrasi 300 mg/mL
bersifat intermediet terhadap S. mutans. Hasil KLT menunjukkan dalam ekstrak
etanol 70% biji apokat mengandung senyawa flavonoid fenolik, saponin dan
flavonoid non fenolik. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas
antibakteri pada S. mutans adalah senyawa flavonoid non fenolik dan saponin