Tempe merupakan makanan yang sangat popular dikalangan masyarakat
Indonesia. Tempe memiliki nilai gizi yang tinggi terutama dalam memenuhi
kecukupan protein. Penelitian ini menggunakan kacang kedelai (Glycine max),
kacang hijau (Phaseolus radiatus), dan kacang koro (Canavalia sp.) sebagai
bahan untuk pembuatan tempe. Fermentasi pembuatan tempe kacang kedelai,
kacang hijau, dan kacang koro menggunakan starter Rhizopus oligosporus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein tempe kacang
kedelai, kacang hijau, dan kacang koro yang difermentasikan dengan konsentrasi
ragi yang sama. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi UMS. Jenis
penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari
satu faktor perlakuan yaitu tempe dengan 3 perlakuan yaitu tempe kedelai, kacang
hijau, dan kacang koro dengan 8 kali ulangan. Parameter yang diuji adalah kadar
protein tempe kacang kadelai, kacang hijau, dan kacang koro. Data dianalisis
dengan Anava Satu Jalur dan dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT). Hasil
analisis kadar protein tempe kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang koro nilai
Fhitung = 17,26 > Ftabel = 5,78 pada taraf signifikan 1%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang koro memiliki
kandungan protein dan ada perbedaan kadar protein tempe kacang kedelai, kacang
hijau, dan kacang koro dengan penambahan konsentrasi ragi yang sama. Tempe
kacang kedelai memiliki kadar protein paling tinggi yaitu 35,98g%, sedangkan
tempe kacang koro memiliki kadar protein 26,83g%, dan tempe kacang hijau
hanya memiliki kadar protein 23,72g%. Dengan demikian kadar protein paling
tinggi adalah perlakuan tempe kacang kedelai