research

KAJIAN KELAYAKAN TARIF KERETA API KELAS EKONOMI (Studi Kasus KA. Bengawan Jurusan Solo Jebres – Jakarta Tanah Abang)

Abstract

PT. Kereta Api (Persero) telah beberapa kali menaikkan harga tiket pada kelas ekonomi. Kenaikan harga tiket ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menutupi besarnya biaya operasional yang harus dikeluarkan, walaupun sebenarnya kereta ekonomi masih menerima subsidi dari pemerintah dan kereta bisnis maupun eksekutif, sehingga para penggunanya merasa puas. PT KAI (Persero) menetapkan tarif Kereta Api Bengawan mulai 17 Agustus 2004 sebesar Rp. 40.000,- per penumpang untuk satu kali perjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya biaya operasional, pendapatan dan tarif hasil analisa BOKA serta keinginan masyarakat. Obyek yang dituju adalah KA Bengawan Jurusan Solo Jebres – Jakarta Tanah Abang dengan Nomor Kereta 155A. Lokasi penelitian di Stasiun Solo Jebres, Stasiun Purwosari, Dipo Induk Stasiun Solo Balapan serta Daop VI Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan dimulai dari bulan Desember 2006 – Mei 2007. Data-data yang diperlukan berupa data primer (karakteristik kereta api atau stamformasi kereta) dan data sekunder (nama dan jumlah stasiun pemberhentian, jarak lintasan, komponen biaya operasional kereta api, jadual dan frekuensi perjalanan kereta api, jumlah kepadatan penumpang, serta tarif KA. Bengawan). Penghitungan tarif menggunakan sistem tarif kilometer, mengacu pada metode dari PT. KAI. Biaya operasi kereta api (BOKA) sebesar Rp. 9.957.480.113,00 per tahun terdiri dari biaya operasi langsung (BOL) sebesar Rp. 5.557.564.032,00 dan biaya operasi tak langsung (BOTL) sebesar Rp 4.399.916.081,00. Jumlah penumpang dalam satu tahun berdasarkan hasil analisis adalah 322.952 penumpang. Besar tarif KA Bengawan berdasarkan analisis sebesar Rp 33.567,00/pnp, berdasarkan load factor 70 % sebesar Rp 38.114,00/pnp. Pendapatan yang diperoleh berdasarkan tarif yang berlaku sebesar Rp 12.173.799.230,00 sedangkan pendapatan berdasar analisis data aktual sebesar Rp 10.217.295.780,00 Angka load factor sebesar 86,30 % untuk data di lapangan. Sedangkan tarif hasil analisis ATP sebesar Rp. .43.156,1

    Similar works