Sejarah orientalisme pada masa-masa pertama adalah pertarungan antara dunia Barat Nasrani abad pertengahan dengan dunia Timur Islam, baik dalam keagamaan maupun ideologi. Orientalisme merupakan sebuah bentuk eksplorasi dunia timur yang dilakukan oleh Barat. Tidak hanya pada karya ilmiah, melainkan kepada beragam corak seni, sastra, maupun hasil tulisan –tulisan penelitian yang dilakukan oleh orang barat
Musthafa A`zami dan Edward Said merupakan dua tokoh dengan sisi ideologis atau keyakinan yang berbeda, dan sama-sama melakukan kajian tentang studi orientalisme yang berkembang di Barat.
Fokus penelitian akan ditujukan dengan melihat ciri khas pemikiran masing-masing pemikir, keterkaitan antara keduanya, persamaan beberapa hal, serta beberapa perbedaan-perbedaan antara keduanya. Dengan membandingkan corak pemikiran Edward Said dan A’zhami, maka permasalahan yang akan diteliti adalah, pertama ; pendekatan apa yang dilakukan oleh Edward Said dan A’zhami dalam melakukan kritik terhadap Orientalisme?,kedua; apa persamaan dan perbedaan keduanya dalam melakukan kritik terhadap Orientalisme?
Penelitian ini bertujuan,pertama; mendeskripsikan berbagai pendekatan yang digunakan oleh Edward Said dan A’zhami dalam melakukan kritik terhadap Orientalisme,kedua; mendeskripsikan kekhasan pemikiran Edward Said dan A’zhami, serta persamaan dan perbedaan antara keduanya. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode library research. Untuk sumber data dalam penelitian ini adalah buku-buku yang ditulis oleh Edward Said dan Mushtofa Al A’zami. Diantara buku-buku yang ditulis oleh keduanya, buku yang akan dijadikan sebagai rujukan Primer adalah buku Karya Edward Said, Orientalisme (terj) dan buku Musthofa Al A’zami yang berjudul The History of Qur’anic Text (terj). Adapun metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisa.
Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan ,pertama; A’zami mengkritik orientalisme dengan pendekatan validasi sanad ,baik Alqur’an maupun hadits sedangkan Said mengkritik orientalis dengan pendekatan teori dari para filsuf post-modernisme serta dengan pendekatan kritik history , kedua; persamaan keduanya adalah mempunyai persepsi yang sama tentang perasaan unggul barat atas Timur dan perbedaan keduanya adalah A’zami melakukan rekonstruksi berdasarkan faktor emosi keagamaan, sedangkan Said melakukan rekonstruksi dalam kaitannya dengan hegemoni Barat terhadap dunia Timur