research

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN PEKERJA TERHADAP PEMOGOKAN KERJA (Studi Pada Perusahaan-perusahaan di Wilayah Kota Surakarta)

Abstract

Pemogokan kerja berlangsung karena adanya kesediaan pekerja/buruh untuk mendukung pemogokan kerja. Faktor yang mendorong dukungan pekerja terhadap pemogokan kerja antara lain : kepuasan kerja, komitmen terhadap serikat pekerja, dukungan sosial, peluang biaya pemogokan, dan solidaritas. Hipotesis yang dibuat adalah kepuasan kerja, komitmen terhadap serikat pekerja, dukungan sosial, peluang biaya pemogokan, dan solidaritas berpengaruh signifikan terhadap pemogokan kerja. Populasi dari penelitian ini adalah pekerja/buruh pada tujuh perusahaan yang pernah mengalami pemogokan kerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknok cluster sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan dua tahap. Tahap pertama menentukan jumlah perusahaan yang akan dijadikan sampel. Jumlah perusahaan yang terambil menjadi sampel sebanyak tiga perusahaan. Tahap kedua menentukan jumlah pekerja/buruh yang akan dijadikan sampel. Jumlah pekerja/buruh yang dijadikan sampel sebanyak 140 orang pekerja/buruh. Dengan menggunakan metode statistik regresi linear berganda diperoleh persamaan sebagai berikut : 1 2 3 4 5 Y = −0,588X + 0,131X + 0,154X + 0.221X + 0,123X Terlihat pada persamaan tersebut koefisien regresi variabel kepuasan kerja bertanda negatif, yang artinya pengaruhnya berlawanan atau hubungan antara kepuasan kerja dengan pemogokan kerja berbanding terbalik. Apabila kepuasan kerja pekerja/buruh semakin turun maka pemogokan akan semakin naik. sebaliknya, apabila kepuasan kerja semakin naik maka pemogokan kerja akan semakin turun. Sementara itu, koefisien regresi variabel komitmen terhadap serikat pekerja, dukungan sosial, peluang biaya pemogokan, dan solidaritas bertanda positif, yang artinya apabila komitmen terhadap serikat pekerja, dukungan sosial, peluang biaya pemogokan, dan solidaritas semakin naik maka pemogokan kerja juga akan semakin naik. Dari kelima variabel bebas, yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel kepuasan kerja. Hal ini disebabkan selama ini pemogokan kerja terjadi lebih dikarenakan alasan normatif yang meliputi perlindungan, pengupahan, dan kesejahteraan tenaga kerja. Dari hasil perhitungan, R2 yang dihasikan sebesar 0,709 atau 70,9 %. Dengan demikian variabel kepuasan kerja, komitmen terhadap serikat pekerja, dukungan sosial, peluang biaya pemogokan, dan solidaritas mampu menjelaskan variable pemogokan kerja sebesar 70,9 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variable lain

    Similar works