Dalam mengevaluasi hasil belajar, guru dapat memilih dan menggunakan
beberapa alat evaluasi atau jenis tagihan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi alat evaluasi hasil belajar biologi berbasis kompetensi di Kelas
VII, VIII dan IX SMP N 1 Warurejo Tegal Tahun Ajaran 2006/2007. Teknik
pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan data
evaluasi hasil belajar yang dilakukan dengan observasi di dalam kelas ketika
sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua guru mata pelajaran Biologi Kelas VII, VIII dan IX
SMP N I Warurejo Tegal Tahun Ajaran 2006/2007 yang berjumlah empat guru.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 guru yaitu guru kelas VII
(1 orang), guru kelas VIII (1 orang), dan guru kelas IX (1 orang). Dalam
penelitian ini digunakan teknik random sampling. Analisis data dari penelitian ini
adalah dengan cara deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data
evaluasi hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru belum
mampu memilih dan menggunakan alat evaluasi atau jenis tagihan , frekuensi rata-
rata alat evaluasi atau jenis tagihan yang digunakan paa guru klas VII adalah 2,1
(kurang), kelas VIII adalah 2,5 (kurang) dan kelas IX adalah 3 (cu kup).
Sedangkan frekuensi rata-rata bentuk tes yang digunakan pada guru kelas VII
adalah 2,4 (kurang), kelas VIII adalah 2,2 (kurang) dan kelas IX aalah 2,4
(kurang). Frekuensi rata-rata alat evaluasi atau jenis tagihan dan bentuk tes yang
digunakan guru k elas VII, VIII dan IX adalah 2,4 (kurang) dan 2,0 (kurang).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa alat evaluasi atau jenis
tagihan, yang digunakan guru di SMP N 1 Warurejo Tegal adalah: kuis,
pertanyaan lisan, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok dan pre tes.
Frekuensi rata-rata alat evaluasi atau jenis tagihan yang digunakan guru kelas VII
adalah 2, 1 (kurang), pada guru kelas VIII adalah 2, 5 (kurang) dan pada guru
kelas IX adalah 3 (cukup). Frekuensi rata-rata bentuk tes yang digunakan guru
kelas VII adalah 2, 4 (kurang), pada guru kelas VIII adalah 2, 2 (kurang) dan pada
guru kelas IX adalah 2, 4 (kurang). Frekuensi rata-rata jenis tagihan dan bentuk
tes yang digunakan guru kelas VII, VIII, IX adalah (2, 4 ) dan (2, 0 ) artinya
kurang. Hal ini menunjukkan guru belum mampu memilih dan menggunakan alat
evaluasi atau jenis tagihan dalam KBK