research

ALTERNATIF PERENCANAAN JALAN BARU PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) DENGAN METODE AASHTO 1993 DAN ROAD NOTE 31 (STUDI KASUS : JALAN LINGKAR SELATAN GIRIWOYO – GLONGGONG PAKET 4 WONOGIRI)

Abstract

Seiring dengan bertambahnya kepemilikan kendaraan berat yang terkadang tidak konsisten dengan bobot maksimum kendaraan yang telah ditetapkan sesuai dengan klasifikasi jalan raya, sehingga banyak kondisi jalan yang tidak memenuhi syarat kelayakan jalan karena banyak yang rusak, tidak mampu menampung kebutuhan lalulintas yang ada. Dengan adanya alternatif perencanaan perkerasan lentur pada ruas jalan Giriwoyo - Glonggong ini diharapkan dapat memberikan hasil struktur perkerasan yang optimal serta efisien dari segi biaya dan kekuatan struktur, sehingga mampu melayani para pengguna jalan hingga mencapai umur rencananya. Metode alternatif yang digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan lentur di ruas jalan Giriwoyo - Glonggong menggunakan metode AASHTO 1993 dan Road Note 31. Data - data pendukung seperti data lalu lintas harian rata - rata (LHR), data CBR, peta lokasi, dan lain sebagainya diperoleh dari Dinas Bina Marga Jawa Tengah. Hasil perhitungan untuk merencanakan tebal perkerasan dari masing - masing metode alternatif yang diusulkan dan kondisi eksisting dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Jenis lapisan Eksisting Road Note 31 AASHTO 1993 Lapis permukaan Lapis pondasi atas (LPA) Lapis Pondasi bawah (LPB) 6 cm 8 cm 20 cm 5 cm 15 cm 34 cm 16,25 cm 8,75 cm 42,5 cm Dengan membandingkan dua metode alternatif yang digunakan dengan kondisi eksisting maka berurutan didapatkan tebal perkerasan dari yang paling tipis hingga yang paling tebal yaitu kondisi eksisting ekivalen terhadap 15 cm beton aspal, Road Note 31 ekivalen terhadap 21,5 cm beton aspal dan AASHTO 1993 ekivalen terhadap 33 cm beton aspal

    Similar works