Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di Indonesia merupakan komoditas terpenting setelah kedelai yang memiliki peran strategis pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati. Kacang tanah dimanfaatkan sebagai bahan pangan konsumsi langsung dan bahan makanan, sehingga kebutuhan kacang tanah terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk (Balitkabi, 2008). Pengaruh biochar terhadap produktivitas tanaman sangat bergantung pada dosis yang digunakan. Penelitian menunjukkan, pemberian 4 - 8 ton karbon/ha meningkatkan produktivitas tanaman sebesar 20-220%, bergantung pada komoditas yang dibudidayakan (Gani, 2009).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yaitu satu factor. Percobaan ini berlokasi di Kebun Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perbenihan Palawija dan Hortikultura, Desa Singarata, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, dengan ketinggian tempat + 586 meter di atas permukaan laut. Sebelum penanaman dan pemupukan dilakukan maka tanah tempat percobaan dianalisis di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar. Percobaan ini dilaksanakan dari tanggal 7 Maret sampai dengan 7 Juni 2014.
Hasil berat kering oven biji per tanaman terberat diperoleh pada perlakuan biochar dengan dosis 4 ton/ha (B1) yaitu 21,83 g mengalami peningkatan 111,81 % bila dibandingkan dengan tanpa biochar dosis 0 ton/ha (B1) yaitu 10,33 g. Hasil berat kering oven biji per tanaman ini juga didukung variabel berat kering oven berangkasan per tanaman. Hasil berat kering oven berangkasan tertinggi diperoleh pada perlakuan biochar dosis 4 ton/ha (B1) yaitu 46,83 g yang mengalami peningkatan 56,10 % bila dibandingkan dengan tanpa biochar (B1) yaitu 30,00