Uji antipiretik patch ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.)Dengan enhancer na-lauril sulfat dan matriks cmc-na terhadap temperatur tikus putih

Abstract

Ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.) telah terbukti memiliki efek antipiretik sehingga dapat meningkatkan khasiat dari tanaman tradisional. Untuk mengembangkan formulasi ekstrak etanol bawang merah maka dibuat dalam sediaan patch topikal, dengan penambahan Natrium lauril sulfat sebagai enhancer yang berfungsi untuk meningkatkan penetrasi bahan aktif agar dapat menembus kulit, dan dapat memberikan efek pengobatan yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik dari ekstrak etanol bawang merah (Allium ascalonicum L.) yang mengandung enhancer Natrium lauril sulfat terhadap temperatur tikus putih yang diinduksi vaksin DPT. Pengujian antipiretik menggunakan tikus putih jantan dengan usia 2-3 bulan dengan berat badan berkisar 150-200 gram, sebanyak 24 ekor yang telah terbagi dalam 4 kelompok perlakuan. Semua tikus dibuat demam dengan diinduksi vaksin DPT 0,5 ml intraperitoneal. Kelompok kontrol negatif (patch tanpa ekstrak), kelompok kontrol positif (parasetamol per oral dan patch tanpa ekstrak), kelompok perlakuan I (patch ekstrak dan enhancer) dan kelompok perlakuan II (patch ekstrak tanpa enhancer). Temperatur tubuh tikus putih diukur dengan menggunakan ear thermometer. Analisis data temperatur dengan menggunakan one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula patch ekstrak bawang merah dengan penambahan enhancer dapat menurunkan temperatur tubuh sebesar 35,07oC ± 0,17 dan tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif yang diberikan parasetamol secara per oral yaitu 34,75oC ± 0,56

    Similar works