Tugas akhir ini berisi tentang karakterisasi material liner untuk pabrik
semen dan proses perlakuan panas yaitu hardening dan tempering. Karakterisasi
material dilakukan pada komponen liner dengan menggunakan pengamatan
metalografi, pengujian komposisi kimia, dan pengujian kekerasan. Dari hasil
pengujian komposisi kimia diperoleh unsur-unsur 0,42 mass%C, 0,25 mass%Si,
0,70 mass%Mn, 0,015 mass%P, 0,004mass%S sehingga material liner ini
termasuk kedalam kategori baja karbon medium. Hardening dilakukan pada
proses temperatur pemanasan 900°C dan mengalami laju proses pendinginan
dengan menggunakan media air (quenching), pada proses temperatur pemanasan
tempering dilakukan pada 150°C, 350°C, 600°C dengan proses laju pendinginan
normal pada udara (diluar furnace). Waktu penahanan (holding time) yang
digunakan untuk kedua perlakuan panas tersebut adalah sama 30 menit. Kemudian
dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian kekerasan dan pengujian
metalografi.
Dari pengujian kekerasan diperoleh harga rata-rata pada material awal
sebesar 12,03 HRc, dan pada kondisi material aus sebesar 9,3 HRc. Spesimen
hardening 900
0
C sebesar 47,4 HRc, harga kekerasan pada kondisi material aus
adalah sebesar 28,6 HRc, dan harga kekerasan pada material yang telah
mengalami proses tempering pada temperatur 150
0
C, 350
0
C, 600
0
C berturut-turut
adalah 22,7, 20,7, dan 15 HRc.
Dari hasil pengamatan struktur mikro pada spesimen material liner kondisi
awal diperoleh fasa ferrit dan perlit, sedangkan pada spesimen hardening 900
i
0
C
diperoleh fasa martensit, dan pada spesimen tempering dengan temperatur150
0
C,
350
0
C, 600
0
C diperoleh fasa martensit temper, martensit temper dengan ferrit, dan
sementit dengan ferrit.
Struktur mikro sebelum perlakuan panas adalah fasa ferrit dengan perlit,
dan berubah menjadi martensit setelah proses hardening, dan menjadi martensit
temper yang lebih halus dan merata setelah proses tempering