PENGARUH SATUAN PENGAWASAN INTERN, RISK PROCESS MANAGEMENT DAN KOMITE AUDIT TERHADAP TINGKAT PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA. TBK
ABSTRAK
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governanance (GCG) di PT TELKOM akan memberikan jalan kepada perusahaan dalam pencapaian visi dan misinya. Struktur dan mekanisme tata kelola perusahaan yang diadopsi oleh PT. Telkom adalah two tier board structure dengan organ utama terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menunjuk jajaran komisaris dan jajaran direksi. Dalam pengimplementasian GCG, organ utama didukung oleh organ pembantu diantaranya Satuan Pengawas Intern, Risk Process Management dan Komite Audit.
Penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai unit-unit yang terlibat dengan pengimplementasian GCG diantarnya Satuan Pengawas Intern, Risk Process Management dan Komite Audit. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Satuan Pengawas Intern, Risk Process Management dan Komite Audit terhadap Good Corporate Governance.
Penelitian ini menggunakan metode asosiatif yang betujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Sedangkan metode pendekatannya adalah metode survey. Teknis pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan kuisioner. Kuisioner yang digunakan menggunakan empat instrumen yaitu Satuan Pengawasan Intern, Risk Process Management, Komite Audit dan penerapan GCG serta menggunakan skala likert. Dalam pengujian hipotesis digunakan metode parsial (t-test) dan simultan (Uji F) sedangkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan formula Beta x Zero Order.
Dari hasil perhitungan statistik didapat bahwa nilai total pengaruh sebesar 67,2% yang berarti adanya pengaruh yang kuat atau tinggi dari Satuan Pengawasan Intern, Risk Process Management, Komite Audit terhadap penerapan GCG. Berdasarkan pengujian hipotesis didapat t-hitung sebesar 2,806 lebih besar dari t-tabel sebesar 2,037, maka hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima.
Kata Kunci : Satuan Pengawas Intern, Risk Process Management, Komite Audit, Good Corporate Governanc