'Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana'
Abstract
Abstrak:Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan X wajib menerapkan Good Corporate
Governance (GCG). Salah satu pilar dari GSG adalah IT Governance. Saat ini perusahaan X telah memiliki divisi
independen yang mengelola TI namun belum menerapkan standar/framework tata kelola TI. Penerapan standar
tata kelola TI disesuaikan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu penting untuk menilai kondisi TI perusahaan
terlebih dahulu dan menentukan prioritas proses TI mana yang perlu penanganan terlebih dahulu.COBIT 5
merupakan salah satu framework tata kelola TI yang mengadopsi best practice dari beberapa framework lain.
Framework ini dapat digunakan untuk memotret keadaan TI saat ini dan menentukan proses TI yang kritis. Pada
pemetaan antara 11 tujuan divisi TI perusahaan X dengan 17 gol terkait TI COBIT 5, menunjukkan ada 15 gol
terkait TI yang relevan. Dengan menggunakan matriks penurunan gol TI ke proses TI diambil 10 prioritas dari 37
proses TI yang ada. Proses TI prioritas ini kemudian diukur tingkat kepentingan dan resikonya. Tahap ini
menghasil gap yang menjadi acuan penentuan proses kritis. Didapatkan 3 proses kritis yaitu DSS03 Manage
Process, APO13 Manage Security dan APO04 Manage Inovation.
Kata kunci :good corporate governance; it governance; BUMN X, COBIT 5, gol terkait-TI, proses TI kriti