Penyakit DBD endemis di kota Medan. Kasus mengalami kenaikan pada tiga tahun terakhir. Indikator IR DBD tahun 2014 belum mencapai target program nasional. Tujuan penelitian ini menggambarkan penerapan Program P2DBD di Kota Medan berdasarkan faktor komunikasi petugas dan faktor lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional dengan pendekatan kualitatif. Data
dikumpulkan dengan observasi dan wawancara mendalam. Informan utama adalah petugas program P2DBD Puskesmas. Validitas triangulasi dilakukan kepada Koordinator P2DBD dan Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan di Dinas Kesehatan kota Medan. Hasil temuan didapatkan faktor komunikasi dan faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap penerapan program. Komunikasi ditandai dengan
pertemuan rutin dan koordinasi yang baik, sementara
lingkungan ditandai dengan partisipasi aktif masyarakat
dalam penanggulangan DBD. Implikasi penelitian ini perlu penguatan strategi komunikasi dan pemberdayaan masyarakat dalam program, pelatihan petugas penanggulangan DBD dan pemerataan alat penunjang penanggulangan DBD