research

Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut Pada Laki-laki Lansia

Abstract

Latar Belakang. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia luas dan ke-12 penyebab angka kesakitan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, PPOK mengenai lebih dari 16 juta orang, lebih dari 2,5 juta orang Italia, lebih dari 30 juta di seluruh dunia dan menyebabkan 2,74 juta kematian pada tahun 2000. Di Indonesia, PPOK menempati urutan kelima sebagai penyakit penyebab kematian, dan diperkirakan akan menduduki peringkat ke-3 pada tahun 2020 mendatang. Permasalahan dari PPOK kebanyakan diakibatkan sulitnya mendeteksi pasien dengan penyakit yang memilki onset lambat, biasanya di atas umur 50 tahun, diikuti dengan progresi yang lambat. Tujuan penulisan ini teridentifikasinya masalah-masalah pasien, serta penatalaksanaan pasien secara tepat. Metode. Penulisan laporan kasus dilakukan di Rumah Sakit Abdul Moloek pada tanggal 4 juni 2013 – 7 juni 2013 pada pasien Tn.A, 63 tahun, berdasarkan Evidence Based Medicine. Hasil. Tn. A, 63 tahun, TD 130/70 mmHg dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas dirasakan sepanjang hari dan semakin memberat terutama ketika pasien melakukan aktivitas. Berdasarkan gejala klinis berupa adanya sesak, batuk, riwayat merokok, riwayat PPOK, serta pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa pasien ini merupakan pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis eksaserbasi akut. Kemudian dilakukan terapi dengan oksigen 2-3 L/menit, selanjutnya diberikan ipatropium bromida dan salbutamol sulfat, ambroxol,dan seftriaxone. Simpulan. Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosa dengan penyakit paru obstruksi kronik eksaserbasi akut. Tatalaksana dengan pengobatan simptomatis, suportif, dan pola hidup sehat. [Medula.2013;1:100-106

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 07/01/2018