Siswa yang terlibat dalam pembelajaran sains tidak hanya dituntut untuk memahami sebuah konsep namun dituntut untuk bernalar agar keterampilan berpikirnya jauh lebih baik. Kebiasaan bernalar penting dalam kehidupan sehari-hari karena penalaran berperan dalam pengambilan keputusan. Penalaran dalam pengambilan keputusan dibutuhkan agar dapat membuat keputusan yang logis mengenai penggunaan vaksin. Vaksin merupakan hal penting yang berperan dalam pencegahan penyakit namun terkadang masyarakat memiliki pemahaman yang keliru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman dan penalaran dalam pengambilan keputusan siswa SMA mengenai penggunaan vaksin pada tubuh manusia. Penelitian deskriptif ini dilakukan di salah satu sekolah di Sumedang yang melibatkan 25 siswa kelas 11 SMA. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes tulis uraian dan wawancara.Wawancara dilakukan untuk siswa yang perlu ditelusuri jawabannya karena sulit untuk dikategorikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pemahaman siswa tentang vaksin merupakan pemahaman yang benar walaupun masih terdapat pemahaman yang miskonsepsi dan tidak lengkap. Kemudian argumen dalam penalaran siswa sebagian besar berada pada level 2 yaitu mengandung claim dan data dan atau warrant dan argumen tersebut menunjukkan penalaran yang tidak koheren yaitu claim logis, tapi tidak didukung oleh ground atau ground yang ada tidak benar dan tidak relevan. Selain itu, dasar pengambilan keputusan mengenai penggunaan vaksin yang digunakan oleh siswa adalah rasionalistik yaitu didasarkan pertimbangan yang logis. Kesimpulan nya adalah pengambilan keputusan tidak konsisten didasarkan pada pemahaman dan penalaran.;---Students who engage in science learning is not only required to understand a concept, but are required to reason that increase thinking skills. The habit of reasoning is important in daily life because reasoning in decision making. Reasoning in decision-making needed to be able to make logical decisions regarding the use of vaccines. Vaccines are important things that play a role in disease prevention, but sometimes people have a false understanding. This study aims to identify the understanding and reasoning in decision-making of high school students on the use of vaccines on the human body. This descriptive study conducted at one of the high schools in Sumedang involving 25 high school students in grade 11. The research data were administered through written test and semi-structured interviews. Interviews were conducted for students who need to be further explore for the answer because it is difficult to categorize. The results of the data analysis shows that students' understanding of the vaccine is a correct understanding even though there are still misconceptions and incomplete understanding. Students’ reasoning mostly at level 2 which contain the claim and the data and or warrants. Students’ reasoning classified as a limited coherency reasoning which is claim is logic, but it is not supported by the ground or ground that is not correct and irrelevant. In addition, the basis for a decision making regarding the use of vaccines used by students is rationalistic that based on logical consideration. Conclusion is decision making is inconsistent based on understanding and reasoning