research

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMPN 9 BANDUNG.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat disiplin siswa yang mengikuti ektrakurikuler bulutangkis dan karate dalam pembelajaran penjas di SMPN 9 Bandung. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif komparatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Populasinya adalah siswa SMPN 9 Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis dan karate. Sedangkan sampelnya sebanyak 15 siswa dari setiap ekstrakurikuler bulutangkis dan karate yang mengikuti lebih dari enam bulan latihan. Instrumen yang digunakan berupa angket dengan menggunakan Skala Likert. Berdasarkan uji validitas angket yang valid sebanyak 36 butir pernyataan dari 50 butir pernyataan. Hasil uji reliabilitas diperoleh hasil 0,855 dan masuk dalam kriteria reliabel. Hasil dari pengolahan dan analisis data diperoleh skor siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis sebesar 77,22% dan skor siswa yang mengikuti ekstrakurikuler karate sebesar 82,88%. Hasil tersebut diperkuat oleh uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dua pihak atau t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances pada Microsoft Excel 2010 dimana nilai thitung (2,32) > ttabel (2,048) maka H0 ditolak. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat disiplin siswa yang mengikuti ektrakurikuler bulutangkis dan ektrakurikuler karate dalam pembelajaran penjas di SMPN 9 Bandung. ---------- The purpose of this research is to discover whether there is a distinction in discipline level between students of extracurricular badminton and students of extracurricular karate in physical education learning in SMPN 9 Bandung. This research uses comparative descriptive methods. This research also uses purposive sampling technique for taking samples. The subject are students of SMPN 9 Bandung who join extracurricular badminton and karate. Therefore, the samples are 15 students from each extracurricular, who have attended more than six months practice. The instrument of this research is in the form of questionnaire that uses Likert Scale. Based on a validity test, only 36 questions are valid from 50 questions. The result from a reliability test is 0,855 and it includes in reliable criteria. The results from processing and analysing data for students’ score who join extracurricular badminton is 77,22%. Furthermore, the students’ score who join extracurricular karate is 82,88%. These results are strengthened by hypothesis with t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances in Microsoft Excel 2010, where the value thitung (2,32) > ttabel (2,048), so that H0 is rejected. In conclusion, there are significant differences in discipline level between students of extracurricular badminton and students of extracurricular karate in physical education learning in SMPN 9 Bandung

    Similar works