PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI TRANSKRIPSI DAN TRANSLITERASI ORTOGRAFI PADA SISWA KELAS XI BAHASA 1 SMA NEGERI 1 PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Penelitian kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis
aksara Jawa pada siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 1 Purwareja Klampok
Banjarnegara melalui transkripsi dan transliterasi ortografi. Penelitian tindakan
kelas ini menggunakan model Kemmmis dan Taggart.
Hipotesis yang diajukan adalah dengan melalui transkripsi dan transliterasi
ortografi dapat meningkatkan kemampuan menulis aksara Jawa siswa kelas XI
Bahasa 1 SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI Bahasa 1 SMA Negeri 1 Purwareja Klampok
Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah sebanyak 27 siswa.
Objek penelitian ini adalah kemampuan menulis aksara Jawa pada siswa kelas XI
Bahasa 1 SMA Negeri 1 Purwareja Klampok. Penelitian ini terdiri atas 2 siklus.
Rancangan penelitian tindakan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Data diperoleh dari observasi, catatan lapangan, tes, dan
dokumentasi, dengan teknik analisis deskriptif. Validitas dalam penelitian ini
menggunakan validitas demokratik, validitas proses, dan validitas dialogis.
Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menulis wacana beraksara Jawa
dengan menggunakan transkripsi dan transliterasi terbukti efektif. Penggunaan
cara transkripsi dan transliterasi ortografi ternyata sangat membantu siswa dalam
pembelajaran menulis aksara Jawa. Hal itu terbukti dengan adanya peningkatan
proses dan peningkatan hasil pembelajaran. Peningkatan proses pembelajaran
tampak dari peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan
hasil pembelajaran tampak dari hasil peningkatan nilai rata-rata kelas. Pada
kegiatan pratindakan nilai rata-rata kelas sebesar 69 dengan prosentase ketuntasan
11%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 75 dengan prosentase
ketuntasan 41%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 82 dengan
prosentase ketuntasan 89%