Bisnis konveksi selalu menjadi tren di kalangan pebisnis. Permintaan jumlah volume akan
produk konveksi mengandung adanya ketidakpastian. Adanya fenomena lebaran secara tidak langsung
sangat berpengaruh terhadap jumlah penjualan. Fenomena tersebut menjadi hal yang menarik untuk
diamati untuk pemodelan peramalan dan pengambilan keputusan, terutama pada bulan puasa, dimana
terjadinya bulan puasa berbeda tiap 3 tahun. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa terdapat jumlah
kebutuhan konveksi yang melonjak tinggi terutama pada bulan puasa, sehingga perlu dilakukannya
metode peramalan yang didasarkan kalender Islam, yang dinamakan dengan model variasi kalender.
Model tersebut merupakan suatu model time series yang dapat digunakan untuk meramalkan data
berdasarkan pola musiman dengan panjang periode bervariasi.
Penelitian ini mengkaji secara terapan yang dilakukan untuk mendapatkan metode yang paling
sesuai dalam peramalan volume penjualan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dari volume penjualan celana panjang di Boyolali, periode Januari 2002 – Desember 2008.
Analisis yang dilakukan menggunakan beberapa metode peramalan yaitu, Winter’s Exponential
Smoothing, Dekomposition, ARIMA, dan Time Series Regression untuk menentukan model peramalan
terbaik dengan melihat nilai MSE terkecil yang dicari melalui in-sample maupun out-sample.
Kata kunci: Model variasi kalender, Winter’s exponential emoothing, Dekomposition, ARIMA, Time
series regression, MSE, in-sample, out-sample